Beijing (Antara/AFP) - Partai Komunis Tiongkok sedang meningkatkan hukuman bagi anggota partai yang terdakwa melakukan "perzinaan" menyusul upaya partai itu untuk membersihkan reputasi kader atas kasus korupsi dan bermain perempuan, demikian laporan media resmi Tiongkok pada Rabu.
Komisi Pusat untuk Disiplin dan Inspeksi (CCDI) sebagai organisasi pengawas internal partai di situs Internet resminya melaporkan Mao Xiaobing, mantan pejabat tertinggi di Kota Xining baratlaut, adalah kasus terakhir yang dikeluarkan dari partai dan dipecat dari kantor pemerintahan.
"Mao mengambil keuntungan dari posisinya untuk mencari keuntungan bagi pihak lain, meminta dan mengambil suap dalam jumlah yang besar dan berzina," demikian dilaporkan CCDI.
Sebelumnya Harian Tiongkok yang dimiliki pemerintah melaporkan setidaknya enam pejabat telah dihukum sejak Juni atas dugaan tindakan berzina sebagai ganti penyebutan hukuman lain seperti "degenerasi moral".
Berzina bukan perbuatan ilegal di Tiongkok, tapi Partai Komunis negara itu telah malu selama bertahun-tahun atas laporan tentang para kadernya yang mempunyai sejumlah wanita simpanan dan Pimpinan Partai Komunis Xi Jinping telah bersumpah untuk meningkatkan kedisiplinan di jajaran partai.
Pada Juni, Partai Komunis menyebut bahwa pejabat publik yang bersalah atas hubungan asmara "dapat dicopot dari posisi mereka, atau dilucuti dari keanggotaan partai".
Seringkali tindakan pendisiplinan resmi oleh Partai Komunis berupa pengiriman ke pengadilan pidana. Tapi, mayoritas anggota partai didisiplinkan secara internal dan berikutnya mereka seringkali kembali ke pekerjaan pemerintahan.
Partai Komunis sebelumnya juga telah mendakwa anggota-anggotanya atas hukuman "korupsi moral serius," mengarah pada "gaya hidup degenerasi," dan bahkan seringkali "gaya hidup tidak bermoral" yang menuai kritik panjang sebagai hukuman tidak jelas.
Namun, Harian Hunan sebagai media corong partai melaporkan seorang pejabat anonim CCDI telah menguraikan frasa-frasa yang digunakan Partai Komunis.
"Sebuah degenerasi gaya hidup berarti mempunyai tiga wanita simpanan atau kurang, korupsi moral dan gaya hidup tidak bermoral berarti mempunyai lebih dari tiga wanita simpanan," sebut pejabat anonim itu.
Penerjemah: I. Santoso/A. Krisna.