Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus tantiem atau bonus bagi para komisaris akan membuat BUMN menjadi hemat.
Ia mengatakan penghapusan bonus bagi komisaris itu akan membuat penghematan BUMN sekitar Rp17-18 triliun secara total. Kebijakan itu, kata dia, sudah disampaikan sekitar 1,5 bulan yang lalu.
"Pengurangan jumlah komisaris, itu lebih dari separuh komisaris di satu BUMN jumlahnya dikurangi. Lalu yang kedua memang tantiemnya ditiadakan," kata Dasco usai mendengar pidato Presiden Prabowo soal keuangan di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat.
Di sisi lain, Dasco juga mengatakan bahwa para wakil menteri (wamen) yang menduduki jabatan komisaris di sejumlah BUMN pun tidak menerima bonus tersebut. Pasalnya, kata dia, para wakil menteri itu ditunjuk jadi komisaris sebagai wakil pemerintah.
"Justru memang wamen-wamen itu ditaruh oleh Presiden untuk perpanjangan tangan pemerintah," kata dia.
Dalam pidato soal keuangan, Presiden Prabowo mengatakan bahwa tantiem merupakan akal-akalan saja. Dia pun heran ada komisaris di sebuah BUMN yang menerima tantiem sebesar Rp40 miliar dalam setahun, walaupun hanya ikut rapat sekali dalam setiap bulan.
"Saya telah perintahkan Danantara, Danantara tidak perlu tantiem kalau rugi, dan untungnya harus untung benar, bukan akal-akalan," kata Presiden yang disambut tepuk tangan audiens.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dasco: Upaya Prabowo hapus bonus untuk komisaris agar BUMN hemat
