Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengatakan akibat gempa berkekuatan 5 Magnitudo di Kabupaten Bandung, memberikan dampak kerusakan pada bangunan fasilitas umum mulai dari fasilitas kesehatan hingga kantor polisi.
Berdasarkan keterangan BPBD Jabar, di Bandung, Rabu, gempa yang terjadi di Desa Tarumajaya, Cihawuk dan Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, pada titik 7.19 LS dan 106.64 BT, berdampak pada dua fasilitas kesehatan yakni satu unit di Desa Cihawuk, dan satu unit lainnya di Desa Cibereum.
Gempa yang berjarak 24 kilometer dari Soreang, pusat Kabupaten Bandung itu, juga memberi dampak kerusakan pada satu unit bangunan Polsek di Desa Cibereum dan satu unit bangunan Kantor Urusan Agama (KUA) di Desa Cibereum.
"Kerusakan rumah dan korban terdampak masih dalam tahap asesmen," tulis keterangan itu.
Saat dikonfirmasi, Kasi Kedaruratan Pusdalops BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan BPBD di wilayah terdampak, khususnya Kabupaten Bandung untuk melakukan asesmen dampak gempa tersebut.
"Jadi BPBD Jabar masih memonitoring perkembangan setelah gempa," ujar Hadi.
Berdasarkan laporan BPBD Jabar, getaran gempa itu terasa mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, hingga Kabupaten Garut.
Getaran gempa itu terasa beberapa detik saja. Meski begitu, gempa membuat warga di kawasan Bandung Raya panik.
"Gempa dirasakan kuat selama 3-5 detik. Masyarakat panik dan sempat keluar rumah," ucapnya.
BPBD Jabar mengimbau masyarakat tetap tenang dan mencari tempat yang aman.
Berdasarkan keterangan BPBD Jabar, di Bandung, Rabu, gempa yang terjadi di Desa Tarumajaya, Cihawuk dan Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, pada titik 7.19 LS dan 106.64 BT, berdampak pada dua fasilitas kesehatan yakni satu unit di Desa Cihawuk, dan satu unit lainnya di Desa Cibereum.
Gempa yang berjarak 24 kilometer dari Soreang, pusat Kabupaten Bandung itu, juga memberi dampak kerusakan pada satu unit bangunan Polsek di Desa Cibereum dan satu unit bangunan Kantor Urusan Agama (KUA) di Desa Cibereum.
"Kerusakan rumah dan korban terdampak masih dalam tahap asesmen," tulis keterangan itu.
Saat dikonfirmasi, Kasi Kedaruratan Pusdalops BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan BPBD di wilayah terdampak, khususnya Kabupaten Bandung untuk melakukan asesmen dampak gempa tersebut.
"Jadi BPBD Jabar masih memonitoring perkembangan setelah gempa," ujar Hadi.
Berdasarkan laporan BPBD Jabar, getaran gempa itu terasa mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, hingga Kabupaten Garut.
Getaran gempa itu terasa beberapa detik saja. Meski begitu, gempa membuat warga di kawasan Bandung Raya panik.
"Gempa dirasakan kuat selama 3-5 detik. Masyarakat panik dan sempat keluar rumah," ucapnya.
BPBD Jabar mengimbau masyarakat tetap tenang dan mencari tempat yang aman.