Sweetie cake sukses menjadi usaha kekinian berkat bantuan KUR BRI

id Lampung, bri, kur bri, kur

Sweetie cake sukses menjadi usaha kekinian berkat bantuan KUR BRI

Adelia Pratiwi (23), owner Sweetie cake sukses menjadi usaha kekinian berkat bantuan KUR BRI. ANTARA/HO

Saya menjadi nasabah dari KUR BRI. Dari KUR tersebut saya bisa membuka cabang usaha saya ini.

Bandarlampung (ANTARA) - Adelia Pratiwi (23) merupakan anak muda yang sudah melakukan usaha berjualan kue sejak dua tahun lalu, tepatnya pada tahun 2021, kini berhasil membangun usaha sweetie cake dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

Bermodal bantuan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Adelia Pratiwi berhasil membangun usaha sweetie cake, UMKM yang memproduksi berbagai kue kering, roti, donat dan snack kekinian di Candimas, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

“Awal-awal saya merintis dulu, untuk membuka cabang dan meluaskan usaha yang ada. Saya menjadi nasabah dari KUR BRI. Dari KUR tersebut saya bisa membuka cabang usaha saya ini,” kata Adelia, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menjelaskan, sweetie cake sudah membuka cabang di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Menurutnya, menjadi mitra UMKM BRI sangat mudah dan gampang, karena BRI juga sangat support untuk para pelaku usaha khususnya UMKM melalui pendanaan KUR.

Banyak sekali keuntungan menjadi mitra UMKM BRI, salah satunya nama usaha makin dikenal oleh masyarakat luas, serta setiap kegiatan besar selalu dilibatkan, seperti pameran, kami juga dilibatkan.

“Kami dilibatkan seperti menjual makanan milik sendiri, agar bisa dikenal oleh masyarakat luas,” ujarnya pula.

Mengenai omzet, Adelia mengatakan tergantung pesanan dan pasaran. Tetapi rata-rata bisa mencapai Rp5 juta per harinya. Sedangkan di bulan Ramadhan seperti ini bisa naik dua kali lipat dari hari biasanya.

“Kami besar omzet di bulan Ramadhan, karena rata-rata masyarakat pesan kue kering untuk Lebaran,” katanya lagi.

Mengenai pemasaran, Adelia mengatakan, khusus Ramadhan seperti ini yang dijual kue kering, sedangkan hari biasanya tidak diperjualbelikan di pasar.

“Kami jual di pasar khusus kue kering pada saat bulan Ramadhan tiba. Sedangkan hari biasanya menunggu orderan dari konsumen,” kata Adelia pula.

Mengenai respons keluarga, ia menjelaskan kedua orangtuanya sangat mendukung membuka usaha ini, karena merupakan hal yang positif khususnya anak-anak muda saat ini.

“Karena ini usaha kemauan sendiri, jadi orangtua, ayah dan dan ibu, selalu support saya untuk menjalankan usaha ini,” ujarnya lagi.
Baca juga: Pada 2022, BRI dapat alokasi KUR sebesar Rp260 triliun
Baca juga: BRI sebut realisasi KUR di Lampung capai Rp8,4 triliun pada 2021