Bandarlampung (ANTARA) - Penyelenggaraan Forum Investasi Lampung (FOILA) diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan terkait dalam pelaksanaan promosi investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2024.
"Melalui strategi yang berintegrasi dan kegiatan promosi investasi kolaboratif, FOILA mendukung capaian investasi di Provinsi Lampung tahun 2023 yang mencapai Rp10,89 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp9,36 triliun," kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, dalam Rapat Kerja FOILA Tahun 2024, di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan kuatnya sinergi dalam FOILA tahun 2023, seperti penyelenggaraan Lampung Investment Summit, telah mendukung capaian penanaman modal asing maupun dalam negeri di Lampung tahun 2023.
Menurut dia, fokus sinergi dan kolaborasi pada 2024, adalah memperluas ekspose terhadap investor, serta menyerap dan mempelajari aspirasi dari investor untuk mewujudkan Lampung ramah investasi.
Saat ini, sebagai bagian dari agenda pembangunan daerah, investasi yang berkualitas menjadi fokus utama FOILA tahun 2024. Kegiatan promosi akan disesuaikan dengan Visi Indonesia Maju 2045, yang memiliki sasaran peningkatan pendapatan per kapita, peningkatan serapan tenaga kerja, dan penurunan angka kemiskinan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan memastikan investasi dalam jangka pendek merupakan bagian dari pemulihan ekonomi Lampung untuk tumbuh kembali pada kisaran 5-6 persen.
"In the long run, kita harus pahami tren jangka panjang, perkuat investasi pada proyek yang mendukung utilisasi energi baru terbarukan, hilirisasi sumber daya alam, dan optimalisasi kinerja sektor pariwisata,"
Menurut dia, berbagai proyek investasi tersebut telah dimuat dalam Presentation Book Investasi Lampung tahun 2024.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung Irfan Farulian saat memimpin capacity building FOILA tahun 2024 mengatakan sinergi dalam mendukung investasi dapat dilakukan melalui optimalisasi insentif fiskal, hilirisasi komoditas peternakan, dan pengembangan sektor pariwisata.
Lampung memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang menjadi daya tarik investor, seperti tingkat konektivitas yang terbaik di Sumatera, perannya sebagai produsen tanaman pangan dan perkebunan, serta keanekaragaman atraksi pariwisata tropis, konservasi satwa, dan sport tourism.
“Kapabilitas anggota FOILA yang semakin baik diharapkan dapat memaksimalkan peluang promosi investasi Provinsi Lampung dengan berbagai potensinya, baik untuk investasi swasta maupun investasi pemerintah,” lanjutnya.
Baca juga: Pemprov Lampung akan tambah wirausahawan muda untuk tingkatkan ekonomi
Baca juga: BKHIT Lampung sebut ekspor buah segar jadi potensi ekonomi daerah
Baca juga: Lampung buka peluang investasi olah produk turunan singkong serta tebu