Jakarta (ANTARA) -
"Pasca debat terakhir elektabilitas Prabowo-Gibran semakin melesat meninggalkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD," kata Direktur Riset Polstat Indonesia Apna Permana dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
Dengan menguatnya elektabilitas Prabowo-Gibran hingga menembus 52,8 persen, secara matematis peluang untuk menyelesaikan Pilpres 2024 dalam satu putaran saja cukup terbuka lebar.
Selain itu, menurutnya elektabilitas Partai Gerindra pun paling unggul sebesar 20,9 persen. Disusul oleh PDI Perjuangan 16,5 persen, Partai Golkar 9,8 persen, PKS 8,9 persen, Partai Nasdem 7,9 persen, PKB 7,8 persen, Partai Demokrat 6,8 persen, PAN 4,2 persen, PSI 4,1 persen, PPP 3,4 persen, Partai Perindo 2,9 persen, dan partai lainnya sebesar 3,4 persen.
Dia mengatakan survei tersebut dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden. Populasi survei ini menurutnya adalah penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP.
Survei itu, kata dia, dilakukan diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling) dengan batas kesalahan (margin of error)+/- 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
"Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner," katanya.