Gerakan UI Mengajar gelar kelas Otoritas Tubuh gandeng Forum Anak Pesawaran

id gerakan ui mengajar,GUIM,GUIM angkatan 13,Fornasa

Gerakan UI Mengajar gelar kelas Otoritas Tubuh gandeng Forum Anak Pesawaran

Suasana usai pengajaran kelas informal Gerakan UI Mengajar Angkatan 13 bersama Forum Anak Pesawaran (FORNASA) di SDN 26 Tegineneng, Pesawaran, Lampung. (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Gerakan UI Mengajar (GUIM) Angkatan 13 menggelar kelas Otoritas Tubuh bekerja sama dengan Forum Anak Pesawaran (FORNASA) yang merupakan pengajaran kelas informal di luar kegiatan belajar mengajar formal dengan pemberian materi yang menarik dan interaktif.

"Sebanyak 10 anggota dan fasilitator FORNASA turut menjadi narasumber dalam gelaran kelas informal," sebut Staf Departemen Sosial Masyarakat BEM UI 2023 sekaligus penanggung jawab kelas Farida dalam pernyataan yang diterima di Bandarlampung, Minggu.

Gerakan UI Mengajar Angkatan 13 dilaksanakan untuk memenuhi hak anak pada bidang pendidikan di Kabupaten Pesawaran, Lampung dengan mengusung tema "Kilaukan Asa, Maknai Cerita".
 
Pada 2024, gerakan yang diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Indonesia ini menyasar ke-empat kecamatan di Kabupaten Pesawaran, yaitu Tegineneng, Way Khilau, Way Ratai, dan Negeri Katon.

Pada sesi kelas informal kali ini, kelas Otoritas Tubuh menjadi tema penting yang diikuti oleh murid SDN 26 Tegineneng, sebagai edukasi mengenai bagian tubuh mereka, seperti bagian tubuh apa saja yang boleh dan tidak oleh disentuh orang lain.

Program kelas Otoritas Tubuh dikemas secara interaktif dengan materi diberikan melalui pertunjukan wayang kertas, sesi bernyanyi, serta sesi mewarnai yang disampaikan layaknya program Eat Bulaga! Indonesia.

Kelas ini diikuti oleh rombongan belajar dari kelas 1 hingga 6 di SDN 26 Tegineneng dengan sesi pertama merupakan pertunjukan wayang kertas yang menceritakan kebingungan Nobita akan perbedaan laki-laki dan perempuan.

Farida yang juga menjadi penanggung jawab kelas Otoritas Tubuh mengakui memilih karakter di serial Doraemon sebagai tokoh wayang, mengingat penayangan wayang dengan karakter kartun dapat lebih menarik perhatian anak-anak.

Sesi selanjutnya adalah mewarnai dengan setiap murid diberikan kertas bergambar tubuh manusia yang harus diwarnai. Setelah itu, murid ditugaskan untuk melingkari area yang merupakan bagian privasi dalam tubuh. Dengan demikian, anak-anak dapat memahami area yang tidak boleh disentuh dan dilihat orang lain.

Sementara itu, pada kelas atas, yakni kelas 4, 5 dan 6, terdapat materi tambahan mengenai tanda-tanda pubertas pada laki-laki maupun perempuan. Tidak hanya itu, setiap kelas juga ramai dengan nyanyian lagu berjudul "Mengenai Sentuhan" karya Sri Seskya Situmorang.

Gerakan UI Mengajar Angkatan 13 dan FORNASA mengharapkan melalui kegiatan ini setiap anak dapat memahami dan menghargai area privasi tubuh mereka agar dapat tercipta lingkungan yang aman dan terbebas dari kekerasan seksual.