Anggota Hamas yang ditahan dipaksa mendengarkan lagu kebangsaan Israel

id konflik israel palestina,kelompok hamas,jalur gaza,sandera

Anggota Hamas yang ditahan dipaksa mendengarkan lagu kebangsaan Israel

Arsip foto - Sebuah bus yang mentransfer tahanan Palestina tiba di kota Tepi Barat Al-Bireh, 26 November 2023. Sekitar 30 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel tiba di Tepi Barat pada Minggu, menyusul pembebasan 17 sandera oleh Hamas pada putaran kedua pertukaran tahanan-sandera di bawah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. ANTARA/Xinhua/Nidal Eshtayeh/pri.

Yerusalem (ANTARA) - Puluhan anggota kelompok pejuang Palestina, Hamas, yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 dipaksa mendengarkan lagu kebangsaan Israel di sel-sel gelap.

Stasiun televisi Israel, Channel 13, melaporkan pada Selasa (28/11) bahwa para anggota Hamas itu diisolasi total di sel-sel penjara yang dijaga sangat ketat.

"Para tahanan tidak dapat berjalan-jalan di halaman penjara, makan malam bersama, dan dipaksa mendengarkan lagu-lagu Israel, termasuk lagu kebangsaan, sepanjang hari," demikian laporan media tersebut.

Mereka juga duduk di sel-sel yang gelap.

Baca juga: Retno: Indonesia tekankan pentingnya gencatan senjata permanen di Gaza

Menteri Keamanan Publik Israel Itamar Ben Gvir menyerukan pemberlakuan undang-undang yang membuat tahanan bisa dikenakan hukuman mati.

Tel Aviv mengaku  telah menangkap sejumlah anggota Hamas di kota-kota dan pangkalan militer Israel, di pinggiran Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.

Sementara itu, Palestinian Prisoners Society mengatakan pada Selasa bahwa jumlah warga Palestina yang ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober bertambah menjadi lebih dari 3.290 orang.

Baca juga: 176 ton bantuan kemanusiaan bertolak ke Gaza, Dompet Dhuafa-IHA terus kawal bantuan

Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota Hamas yang ditahan dipaksa dengarkan lagu kebangsaan Israel