Pendidikan kecakapan wirausaha dapat membentuk wirausahawan
Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari mengatakan adanya program pendidikan kecakapan wirausaha dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda.
"Program pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) adalah bentuk layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan. Dengan tujuan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkan jiwa wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan sebagai bekal berwirausaha," ujar Riana Sari berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan program tersebut diprakarsai oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama dengan Dekranas.
"Program pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wirausahawan di Lampung. Dengan cara mengubah pola pikir peserta didik dari fokus menjadi pekerja berubah menjadi membuka lapangan pekerjaan sendiri," katanya.
Dia melanjutkan pelatihan yang dilakukan dengan kerjasama bersama Dekranasda Provinsi Lampung diikuti oleh 30 peserta. Yang merupakan anak putus sekolah atau yang sudah lulus sekolah, namun tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
"Mereka dilatih keterampilan sulam Tapis dan berbagai keterampilan lain. Harapannya bisa menjadi seorang wirausaha dan generasi penerus yang mengembangkan kerajinan tangan khas Lampung," ucapnya.
Menurut dia, nantinya setelah peserta selesai pelatihan dan menguasai keterampilan maka melalui program yang dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Peserta diharapkan juga dapat membantu pengembangan produk hasil kerajinan daerah.
"Jangan berpikir untuk menjadi pekerja bagi orang lain, justru kita harus menciptakan lapangan kerja sendiri, membantu orang lain untuk sama-sama mengembangkan usaha," tambahnya.
Ia mengatakan bantuan dari program-program OPD yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk hasil kerajinan, diantaranya membantu di bidang permodalan dan pelatihan keterampilan, pemasaran dan pengenalan produk serta mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan penunjang lain.
"Kemudian dapat pula membantu membuatkan Nomor Izin Berusaha (NIB), sehingga generasi muda yang sudah terlatih ini dapat memulai usaha di rumah masing masing. Juga melalui perbankan dapat memberikan kredit usaha mikro kepada perajin yang dinilai mampu untuk menjalankan usahanya secara mandiri," ujar dia lagi.
"Program pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) adalah bentuk layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan. Dengan tujuan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkan jiwa wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan sebagai bekal berwirausaha," ujar Riana Sari berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan program tersebut diprakarsai oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama dengan Dekranas.
"Program pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wirausahawan di Lampung. Dengan cara mengubah pola pikir peserta didik dari fokus menjadi pekerja berubah menjadi membuka lapangan pekerjaan sendiri," katanya.
Dia melanjutkan pelatihan yang dilakukan dengan kerjasama bersama Dekranasda Provinsi Lampung diikuti oleh 30 peserta. Yang merupakan anak putus sekolah atau yang sudah lulus sekolah, namun tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
"Mereka dilatih keterampilan sulam Tapis dan berbagai keterampilan lain. Harapannya bisa menjadi seorang wirausaha dan generasi penerus yang mengembangkan kerajinan tangan khas Lampung," ucapnya.
Menurut dia, nantinya setelah peserta selesai pelatihan dan menguasai keterampilan maka melalui program yang dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Peserta diharapkan juga dapat membantu pengembangan produk hasil kerajinan daerah.
"Jangan berpikir untuk menjadi pekerja bagi orang lain, justru kita harus menciptakan lapangan kerja sendiri, membantu orang lain untuk sama-sama mengembangkan usaha," tambahnya.
Ia mengatakan bantuan dari program-program OPD yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk hasil kerajinan, diantaranya membantu di bidang permodalan dan pelatihan keterampilan, pemasaran dan pengenalan produk serta mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan penunjang lain.
"Kemudian dapat pula membantu membuatkan Nomor Izin Berusaha (NIB), sehingga generasi muda yang sudah terlatih ini dapat memulai usaha di rumah masing masing. Juga melalui perbankan dapat memberikan kredit usaha mikro kepada perajin yang dinilai mampu untuk menjalankan usahanya secara mandiri," ujar dia lagi.