"Harga BBM di desa ini masih cukup mahal, dimana harga per liter untuk Pertalite mencapai Rp17 ribu," kata Aparatur Desa Way Haru, Surohman, Selasa.
Menurut dia, hal yang membuat harga bahan pokok dan BBM di desa 3 T itu mahal adalah akses jalan yang sulit serta ongkos angkutan yang tinggi.
"Walaupun ada SPBU, kalau kondisi jalan kaya gitu (jelek) tetap harga barang mahal,"katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan masyarakat di Desa Way Haru mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat atau pihak Pertamina agar program BBM Satu Harga bisa menjangkau Desa Way Haru.
"Pertamina perlu hadir karena harga BBM masih tinggi di Pekon Way Haru," ujarnya.
Warga lainnya juga mengharapkan agar program BBT Satu Harga hadir di Kabupaten Pesisir Barat.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyebutkan BBM Satu Harga telah diberlakukan di Kecamatan Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat.
SPBU 26.348.13 di Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat merupakan titik ke enam yang menjadi target penerapan BBM Satu Harga di wilayah Lampung Barat.
Hingga September 2023, Pertamina menyebutkan program bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga telah menjangkau 472 lokasi.
"Pertamina akan terus mendukung upaya pemerintah untuk menyalurkan BBM bagi masyarakat di daerah 3T agar dapat membeli BBM, khususnya BBM bersubsidi dengan harga yang sama dengan wilayah lainnya yang telah tersedia SPBU," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan belum lama ini.