Satu orang pembalap sepeda motor meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan dalam ajang balap Road Race di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu.
"Benar, telah terjadi kecelakaan dalam kegiatan Kota Wisata Road Race bertempat di sirkuit nonpermanen lapangan Kantin Bukittinggi yang mengakibatkan satu orang pembalap meninggal dunia," kata Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati, Minggu.
Ia mengatakan korban atas nama Muhammad Putra (22) yang berstatus mahasiswa dan beralamat di Jorong Lasi Mudo, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Dalam laporan kepolisian, kejadian terjadi pada jam 11.20 WIB pada ajang balap kelas matic pemula 110 cc .
"Keterangan yang kami dapatkan, korban sempat tidak sadarkan diri setelah selanjutnya korban dibawa ke IGD Rumah Sakit Tentara (RST) untuk pertolongan pertama, namun pihak RST merujuk ke RSOMH dikarenakan kondisi korban sudah kritis," kata Kapolresta.
Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 12.15 WIB karena tidak bisa diselamatkan dengan analisa dari pihak IGD RSOMH korban mengalami fraktur atau robek pada bagian kepala.
"Kami tegaskan kasus ini dalam penyelidikan, petugas mengumpulkan semua bahan dan bukti kejadian," kata Yessi menegaskan.
Sementara itu, pendukung kegiatan balap motor ini Reki Afrino mengatakan jenazah korban segera dimakamkan setelah pihak keluarga datang ke rumah sakit.
"Pertama kami mengucapkan duka yang mendalam terhadap wafatnya almarhum sebagai insan balap roda dua. Kami sebagai pendukung mendampingi pengurusan jenazah dari lapangan, rumah sakit hingga ke rumah duka," kata Reki.
Ia mengakui belum mendapat informasi penuh terkait penyebab kecelakaan yang terjadi dan mengakibatkan korban tewas.
"Kami belum mendapat informasi terkait kronologis, saat ini fokus membantu pengurusan jenazah," katanya.
Ia mengatakan korban atas nama Muhammad Putra (22) yang berstatus mahasiswa dan beralamat di Jorong Lasi Mudo, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Dalam laporan kepolisian, kejadian terjadi pada jam 11.20 WIB pada ajang balap kelas matic pemula 110 cc .
"Keterangan yang kami dapatkan, korban sempat tidak sadarkan diri setelah selanjutnya korban dibawa ke IGD Rumah Sakit Tentara (RST) untuk pertolongan pertama, namun pihak RST merujuk ke RSOMH dikarenakan kondisi korban sudah kritis," kata Kapolresta.
Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 12.15 WIB karena tidak bisa diselamatkan dengan analisa dari pihak IGD RSOMH korban mengalami fraktur atau robek pada bagian kepala.
"Kami tegaskan kasus ini dalam penyelidikan, petugas mengumpulkan semua bahan dan bukti kejadian," kata Yessi menegaskan.
Sementara itu, pendukung kegiatan balap motor ini Reki Afrino mengatakan jenazah korban segera dimakamkan setelah pihak keluarga datang ke rumah sakit.
"Pertama kami mengucapkan duka yang mendalam terhadap wafatnya almarhum sebagai insan balap roda dua. Kami sebagai pendukung mendampingi pengurusan jenazah dari lapangan, rumah sakit hingga ke rumah duka," kata Reki.
Ia mengakui belum mendapat informasi penuh terkait penyebab kecelakaan yang terjadi dan mengakibatkan korban tewas.
"Kami belum mendapat informasi terkait kronologis, saat ini fokus membantu pengurusan jenazah," katanya.