Polisi Rejang Lebong Bengkulu buru perampok di tempat wisata

id Polisi ,kejar ,pelaku perampokan ,tempat wisata ,Rejang Lebong

Polisi Rejang Lebong Bengkulu buru perampok di tempat wisata

Lokasi kejadian perampokan pengunjung wisata di Desa Rimbo Recap, Kecamatan Curup Selatan, pada Jumat sore (22/9). ANTARA/Nur Muhamad

Kejadian ini merupakan yang pertama kali, mungkin karena saat kejadian kondisi sepi padahal biasanya kawasan ini selalu ramai dikunjungi masyarakat, jelas dia
Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu saat ini tengah memburu pelaku perampokan kendaraan bermotor yang terjadi di tempat wisata daerah itu.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong Iptu Sinar Simanjuntak di Mapolres Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan kasus perampokan ini terjadi pada Jumat sore (22/9) sekitar pukul 17.15 WIB di Desa Rimbo Recap, Kecamatan Curup Selatan.

"Saat ini terduga pelakunya dalam pengejaran petugas di lapangan, ciri-ciri pelaku juga sudah diketahui berdasarkan keterangan korban," kata dia.

Ia menjelaskan, korban perampokan di tempat wisata ini ialah Weni Febrianti (21), warga Desa Air Hitam, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang dan temannya Masela Fathu Rahma (20), warga Desa Belitar Muka Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong.

Kejadian itu terjadi saat keduanya memarkirkan kendaraan di jalan usaha tani yang membelah area persawahan di Desa Rimbo Recap yang biasanya selalu ramai dikunjungi anak muda untuk melakukan swafoto atau sekedar nongkrong.Aksi perampokan itu dilakukan seorang laki-laki dengan menggunakan senjata tajam jenis parang, namun beruntung sepeda motor merek Honda Beat BD 6790 GK milik korban tidak berhasil dibawa lari lantaran tidak bisa dihidupkan dan hanya membawa lari satu HP milik korban dengan nilai kerugian mencapai Rp8 juta.

Kepala Desa Rimbo Recap Agusman mengatakan aksi begal yang terjadi di kawasan persawahan yang menjadi salah satu objek wisata di desanya itu telah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait agar tidak terulang kembali.

"Kejadian ini merupakan yang pertama kali, mungkin karena saat kejadian kondisi sepi padahal biasanya kawasan ini selalu ramai dikunjungi masyarakat," jelas dia.

Menurut dia, kejadian itu bisa saja dilakukan spontan oleh pelaku karena melihat dua korban sendirian dan area persawahan yang sepi karena warganya yang sebagian besar sebagai petani padi sudah pulang ke rumah masing-masing.

Dia juga meminta warga Desa Rimbo Recap untuk berperan aktif menjaga keamanan desa serta jika mengetahui ada kejadian serupa agar langsung membantu korban dan jangan sampai dibiarkan saja.