Dinkes Pesisir Barat siapkan vaksin rotavirus cegah diare pada bayi

id Pesisir barat ,Dinkes Pesibar ,Siapkan vaksin ,rotavirus

Dinkes Pesisir Barat siapkan vaksin rotavirus cegah diare pada bayi

Suasanan Puskesmas rawat inap yang berada di Pesisir barat Lampung. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Pesisir Barat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menyediakan vaksin rotavirus (RV) sebagai pencegahan diare pada anak bayi yang dapat mengganggu tumbuh kembang yang di antaranya penyebab kekerdilan atau biasa disebut stunting.

"Iya Dinkes Pesisir Barat sudah tersedia vaksin rotavirus untuk pencegahan diare kepada anak bayi," kata Kepala Dinas Kesehatan, Tedi Zadmiko, di Krui, Jumat.

Ia mengatakan, pemberian vaksin rotavirus sebanyak tiga dosis dengan dosis pertama untuk bayi usia 2 bulan terhitung bayi lahir mulai 16 Mei 2023 dosis kedua usia 3 bulan dan dosis ketiga usia 3 bulan.

"Jadi vaksin rotavirus itu diperuntukan atau diberikan kepada bayi yang umur 2, 3 dan 4 bulan," kata dia.

Ia menjelaskan, rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut pada balita, oleh karena itu sangat penting bagi bayi untuk diimunisasi untuk menjegal penyakit itu.

"Vaksin tersebut berguna untuk pencegahan penyakit diare berat yang biasanya diderita oleh bayi," katanya.

Dirinya mengumumkan, bahwa pelaksanaan pemberian imunisasi rotavirus dengan sasaran bayi sudah dimulai. Dengan sasaran imunisasi rotavirus di seluruh Kabupaten Pesisir Barat.

"Jadi memang, untuk vaksin rotavirus itu sendiri tersedia di posyandu, dan pemberiannya secara gratis atau tidak dipungut biaya," ujarnya.

Tedi mengungkapkan imunisasi rotavirus penting untuk mencegah stunting dan kematian pada bayi akibat diare berat.

Dia menerangkan, keamanan vaksin rotavirus secara rutin ditelaah oleh Global Advisory Committee for Vaccine Safety (GACVS) dan vaksin menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah keamanan yang serius. Imunisasi/suntikan ganda juga aman diberikan pada anak, karena melindungi anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi lebih sedikit.