Bandarlampung (ANTARA) - Pulau Pasaran di Kelurahan Kota Karang, Teluk Betung Timur, Kota Bandarlampung, Lampung akan dijadikan taman mangrove (bakau) sebagai destinasi wisata konservasi.
"Kami berharap taman wisata mangrove di Pulau Pasaran ini nantinya akan seperti di Bali," kata Ketua Komisi IV DPR RI Sudin pada acara percontohan Kampung Nelayan Maju (Kalaju), di Pulau Pasaran, Bandarlampung, Senin.
Anggota DPR RI asal Lampung itu mengatakan taman wisata mangrove ini akan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan daerah ini.
Menurutnya, taman wisata mangrove ini akan terintegrasi dengan program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) yang diinisiasinya bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pihaknya juga akan bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Indonesia untuk mengecek kondisi tanaman bakau di Pulau Pasaran.
"Jika ada beberapa tanaman bakau yang rusak, maka kami meminta KLHK dan Badan Restorasi Mangrove itu untuk memberikan bibit agar bakaunya tetap terjaga," katanya.
Pada sisi lain, Ketua Komisi IV DPR RI itu mengatakan agar Kalaju ini dapat terwujud, masyarakat nelayan harus mampu mengelola sampah dimulai dari tingkat rumah tangga, pemilahan, penanganan hingga di tempat pembuangan akhir.
"Hari ini kami melakukan bersih pantai bersama nelayan, pelajar, komunitas, dan pemerintah sebagai upaya untuk mendukung Kalaju Pulau Pasaran. Kita resmikan juga Taman Mangrove di Pulau Pasaran ini sebagai sarana wisata konservasi,” katanya.
Menurutnya, mangrove menjadi ekosistem penting dalam perikanan laut. Mangrove dapat menjadi penyumbang oksigen, sebagai area memijah ikan, kepiting dan juga barrier abrasi dan banyak manfaat lainnya.
“Sedih melihat sampah di kawasan mangrove, saya akan menghubungi kementerian lain untuk menanam mangrove kembali serta menambah fasilitas pengangkut sampah dan penerangan jalan. Yang terpenting menjaga lingkungan agar selalu bersih,” ujarnya.
Hutan mangrove di Pulau Pasaran Bandarlampung memiliki luas sekitar enam hektare.
Pulau Pasaran Bandarlampung bakal dijadikan taman wisata mangrove
Jika ada beberapa tanaman bakau yang rusak, maka kami meminta KLHK dan Badan Restorasi Mangrove itu untuk memberikan bibit agar bakaunya tetap terjaga, katanya