Mahasiswa Unila dan komunitas Bandar Agung Bersatu tanam 200 mangrove di Sragi

id lampung, mahasiswa, tanam magrove, mahasiswa unila kkn, mahasiswa kkn

Mahasiswa Unila dan komunitas Bandar Agung Bersatu tanam 200 mangrove di Sragi

Mahasiswa unila dan komunitas bandar agung bersatu dalam aksi penanaman 2000 mangrove sragi lampung, mahasiswa, tanam magrove, mahasiswa unila kkn, mahasiswa kkn (ANTARA/HO-Unila)

Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Lampung (Unila) dan komunitas Bandar Agung Bersatu, melakukan aksi penanaman 2.000 magrove di Buntut Selatan, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.

Pelaksanaan penanaman mangrove ini sebagai salah satu bentuk kegiatan masiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari Unila periode 1 tahun 2024, dibawah bimbingan Sumargono, M.Pd.

“Kegiatan ini menandai sebuah langkah progresif menuju pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi kreatif serta pariwisata,” kata Sumargono, di Sragi, Lampung Selatan, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, sebelum kegiatan penanaman mangrove, para peserta KKN melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Hutan Lestari Jaya (KTH) di Dusun Bunut Selatan. Mereka berdiskusi tentang program kerja (progja) dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan 2.000 bibit mangrove dari Persemaian Permanen Karang Sari, Lampung Selatan, yang berhasil diambil pada 18 Januari 2024.

Kepala Desa Bandar Agung, Sapri Yadi, menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif ini, demikian pula dengan Ketua KTH yang juga Ketua RT, Rana, Kepala Sekolah SMP N 1 Sragi, Bahori, Ketua Karang Taruna, Arda, Kepala Dusun Bandar Agung, Penyuluh Kehutanan, dan Bendahara Kelompok Tani Hutan Lestari Jaya, Bapak Dede Supriyadi. Mereka semua berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, menunjukkan contoh kolaborasi komunitas yang kuat.

“Puncak kegiatan ini adalah penanaman 2.000 pohon mangrove yang melibatkan tidak hanya para pejabat dan mahasiswa, tetapi juga masyarakat Desa Bandar Agung dan siswa-siswi SMPN 1 Sragi. Ini adalah aksi kolektif yang menunjukkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, serta potensi besar dalam mengembangkan arah ekonomi kreatif dan pariwisata di wilayah tersebut,” ungkap Sumargono.

Kegiatan penanaman mangrove ini bukan hanya tentang pelestarian lingkungan, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan kebersamaan di antara generasi muda dan warga desa. Ini adalah langkah maju menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan penuh harapan untuk Desa Bandar Agung dan sekitarnya.

Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain dalam menjaga keseimbangan alam dan memajukan ekonomi lokal. (Kerjasama)