Ketua DWP Pringsewu hadiri rakor bersama seluruh anggota se-Kabupaten Pringsewu

id lampung, pringsewu, Kabupaten, daerah

Ketua DWP Pringsewu hadiri rakor bersama seluruh anggota se-Kabupaten Pringsewu

Ketua DWP Pringsewu hadiri rakor bersama seluruh anggota se-kabupaten pringsewu (ANTARA/HO-Pemkab Pringsewu)

Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pringsewu Sri Prihatin Heri Iswahyudi membuka rapat koordinasi bersama seluruh anggota DWP se-Kabupaten Pringsewu, di Aula Utama Kantor Bupati setempat, Selasa (30/5/23).

Rapat koordinasi tersebut dihadiri seluruh pengurus DWP Kabupaten Pringsewu, Ketua dan anggota DWP unsur pelaksana OPD, ketua dan anggota DWP unsur pelaksana kecamatan se-Kabupaten Pringsewu, serta narasumber M.E. Sulastuti.

Dalam sambutannya Ketua DWP Kabupaten Pringsewu Sri Prihatin Heri mengatakan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) merupakan salah satu organisasi perempuan terbesar di Indonesia, yang selalu berperan aktif dan mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional sesuai dengan visi misi organisasi.

"Saya berharap kegiatan yang kita laksanakan dapat menjadi pemicu semangat bagi seluruh pengurus dan anggota DWP Kabupaten Pringsewu, untuk terus berkiprah dalam setiap deret langkah pembangunan di Kabupaten Pringsewu dengan semboyan Jejama Secancanan, yang berarti kita bersama-sama saling asih, saling asah dan saling asuh, saling bergotong-royong dan saling bergandengan tangan agar keberadaan kita senantiasa dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut, kami pengurus DWP Kabupaten Pringsewu melaksanakan pelepasan kepada dua orang pengurus DWP yang suaminya memasuki masa pensiun. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Inang Jhondrawadi dan Ibu Eliana Khotim yang telah mengabdi untuk kemajuan DWP Kabupaten Pringsewu. Kita hanya berpisah dalam hubungan kerja dan tidak atau jangan sesekali memutuskan hubungan persaudaraan", harapnya.

Menurutnya, masa pensiun bukan akhir dari proses aktivitas dan kreativitas, otak harus terus dirangsang untuk terus berpikir dan pengabdian tidak berhenti hanya karena kita memasuki purna tugas setelah masa pensiun, semangat dan optimisme harus tetap menyala kontribusi seorang pensiunan justru semakin nyata dan diperlukan pada saat ia terjun dalam kehidupan bermasyarakat.