Mahasiswa teknik industri Itera belajar merancang bisnis lewat mata kuliah kewirausahaan

id lampung, itera, kampus, perguruan tinggi, universitas, sekolah

Mahasiswa teknik industri Itera belajar merancang bisnis lewat mata kuliah kewirausahaan

Mahasiswa teknik industri Itera belajar merancang bisnis lewat mata kuliah kewirausahaan (ANTARA/HO-Itera)

Kami berharap mahasiswa akan menerima beasiswa mengenai program wirausaha ini, dan mahasiswa dapat mengembangkan inovasi dan membuat perubahan bagi masa depan mereka ke depannya, ujar Tri Noviantoro

Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan penjurian kegiatan kewirausahaan Program Studi Teknik Industri beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh para mahasiswa yang tergabung dalam beberapa kelompok serta para dosen sebagai dewan juri.

Kegiatan yang mendorong mahasiswa belajar wirausaha tersebut merupakan praktik dari mata kuliah kewirausahaan. Setiap mahasiswa diberikan tugas kelompok untuk merancang suatu usaha, dan mempresentasikan ide bisnis, melakukan kajian terhadap rencana usaha yang dipilih, dan dijalankan hingga melakukan riset pasar, sampai dengan usaha yang mereka pilih dapat dijalankan. Kegiatan tersebut menjadi tindak lanjut dari teori yang telah didapatkan di kelas, dan merancang sebuah usaha menjadi keluarannya.

Perwakilan dosen, Tri Noviantoro, menilai Program Studi Teknik Industri memiliki tujuan yang sama dengan program kewirausahaan ini, yaitu lahirnya wirausahawan muda di kalangan mahasiswa. Para dosen kewirausahaan diharapkan dapat berhimpun nantinya, membangun sebuah lingkungan wirausaha di Itera.

“Kami berharap mahasiswa akan menerima beasiswa mengenai program wirausaha ini, dan mahasiswa dapat mengembangkan inovasi dan membuat perubahan bagi masa depan mereka ke depannya,” ujar Tri Noviantoro.

Tri menilai, para mahasiswa yang telah mempresentasikan berbagai ide usahanya, dapat langsung praktik. Sebab, konsep wirausaha ini bukan hanya sekedar persaingan namun proses dalam tim untuk saling berkolaborasi satu sama lain adalah salah satu penunjang yang paling utama.

Sementara salah satu kendala bagi mahasiswa adalah permodalan. Namun dengan diadakannya penjurian ide usaha, maka kegiatan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi para perusahaan untuk memberikan asupan dana bagi mahasiswa Itera.

Rahmattullah menilai dibutuhkan jiwa wirausaha muda, mengingat masih besarnya peluang pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Untuk itu penting untuk menciptakan lapangan pekerjaan di tengah masyarakat saat ini, tentunya dengan inovasi dan strategi yang sesuai.

Sementara dosen Program Studi Pariwisata Itera, Rahmattullah Harianja, yang turut menjadi juri membagikan tips dan trik agar mahasiswa lolos program seleksi kewirausahaan yaitu dengan berani mencoba dan terus berusaha. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui perjalanan usaha yang dirintis oleh masing-masing mahasiswa sebelum menjadi seorang pengusaha.

Rahmattullah menilai dibutuhkan jiwa wirausaha muda, mengingat masih besarnya peluang pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Untuk itu penting untuk menciptakan lapangan pekerjaan di tengah masyarakat saat ini, tentunya dengan inovasi dan strategi yang sesuai.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu ide kreatif dari peserta yang meramaikan kegiatan tersebut adalah kelompok dari Irfan Rafli Syahputra (Teknik Industri 2019). Di hadapan dewan juri, Irfan mempresentasikan aplikasi usaha laundry yang terinspirasi dari kondisi perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Selama ini usaha laundry masih didominasi usaha laundry konvensional, sehingga dibutuhkan inovasi yang juga memanfaatkan teknologi.

Dosen lainnya yang juga menjadi juri, Muhammad Iqbal,  menilai program pemerintah untuk memajukan kewirausahaan bagi generasi muda seperti saat ini banyak dilakukan perlu disambut para mahasiswa. Selain dapat memunculkan bakat bakat kewirausahaaan dari mahasiswa, juga menjadi panggung dalam memfasilitasi ide kreatif mahasiswa itu sendiri.

“Semoga ide-ide usaha para mahasiswa tidak hanya sebatas rancangan saja tapi bisa direalisasikan untuk dikembangkan lebih lanjut,” pungkas Muhammad Iqbal.