Lampung siap ekspor 10.500 tanaman hias ke Turki

id Lampung,Lampung Tengah,KWT,Tanaman Hias

Lampung siap ekspor 10.500 tanaman hias ke Turki

KWT Srirejeki Adipuro, Trimurjo, Lampung Tengah sedang melakaukan proses pengepakan Tanaman Hias Algomena yang akam diekspor. Minggu, (14/8/2022). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Lampung Tengah (ANTARA) -

Kelompok Wanita Tani (KWT) Srirejeki Adiporo, Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, siap memenuhi permintaan ekspor 10.500 tanaman hias jenis Aglomena ke Turki.

"Untuk permintaan ekspor sudah ada ke Turki sebanyak 10.500 bibit Aglomena. Dan sekarang kami sedang melakukan proses pengemasan," kata Ketua KWT Srirejeki Adiporo Margiono, di Lampung Tengah, Lampung, Minggu.

Ia mengatakan bahwa guna memenuhi permintaan ekspor tanaman hias tersebut melibatkan 99 orang petani yang tergabung dalam KWT serta bibit Algomena dari kabupaten lainnya.

"Tentunya dengan adanya permintaan ekspor ini dampak yang dirasakan oleh petani yakni kuantitas barang yang dikeluarkan, biasanya dalam sebulan hanya 100 hingga 200 bibit sekarang ribuan, artinya penjualan petani pun lebih banyak," ujarnya.

Sementara itu, Subkoordinator Karantina Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Lampung, Irsan Nuhantoro menggatakan tanaman hias memiliki peluang ekspor yang cukup besar karena banyaknya permintaan dari negara-negara tujuan.

Menurutnya dengan adanya permintaan yang cukup banyak pada Algomena, tentunya hal tersebut akan menambah nilai jual tanaman hias tersebut, sehingga akan menambah pengahasilan dari para petani.

"Satu bibit atau satu batang Algomena akan dihargai Rp5.000, sebelumnya para petani hanya menjualnya Rp3.000 jadi ada keuntungan Rp2.000," kata dia.

Namun begitu, Irsan mengatakan bahwa untuk melakukan ekspor tanaman hias tidaklah mudah karena harus dilihat dari proses menanam hingga nanti akan dikirim, oleh karena itu guna mempercepat proses ekspor pihaknya memiliki program in line inspection.

"Ke depan dengan adanya tempat karantina mandiri tumbuhan akan memberikan kelonggaran dan mempercepat proses ketika akan diekspor, sehingga nanti kami tinggal cetak sertifikat saja," kata dia.

Divisi Eksportir Asosiasi Tanaman Hias Indonesia Bonar Martua Sitorus, mengungkapkan bahwa untuk saat ini tanaman hias Lampung yang baru didaftarkan untuk bisa diekspor hanya Algomena dahulu.

"Potensi ekspor tanaman hias dari sejumlah varietas di Indonesia sangat besar. Bahakan kami sudah melakukan riset di bebebrapa negara Eropa dan Timur Tengah bahwa tanaman hias ini nilainya cukup tinggi, tetapi kita selalu kalah dari negara lain karena masalah perizinan yang lama," kata dia.

Sehingga, lanjit dia, diharapkan dengan adanya karantina mandiri ini setiap wilayah dapat mempercepat proses perizinan ekspornya.

"Kami harapkan juga dengan adanya karantina mandiri setiap bulannya KWT-KWT bisa memenuhi target 10.000 bibit tanaman hias aglomena setiap bulannya. Untuk pasar barh Turki tapi beberapa negara di Timur Tengah, eropa dan asia juga sudah membuka diri, sehingga memang peluangnya cukup besar," kaya dia.