Jayapura (ANTARA) - Karateka cantik Maya Sheva mengaku akan terus berkarier di cabang olahraga karate meski dihantui dengan cedera lutut yang didapat saat turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
"Selagi masih bisa, saya akan terus di karate. Jika tidak ada pembatasan usia, saya juga akan berusaha untuk turun di PON berikutnya," kata Maya Sheva di GOR Politeknik Penerbangan, Kayu Batu, Jayapura, Kamis.
Usai menjalani tugasnya di PON Papua, atlet berusia 27 tahun ini akan fokus pada penyembuhan cederanya. Hal ini dilakukan agar secepatnya pulih. Apalagi Maya merupakan salah satu pemain pelatnas.
Maya tidak ingin cedera yang dialami berlarut-larut karena ada beberapa kejuaraan menunggu. Dengan perawatan yang maksimal, peraih perunggu SEA Games 2019 Manila ini optimistis bisa segera pulih.
"Setelah ini fokus penyembuhan dulu. Ini juga salah satu konsekuensi sebagai seorang atlet. Mohon doanya agar secepatnya bisa kembali," kata Maya menambahkan.
Pada PON Papua, Maya Sheva turun di dua nomor yakni kumite perorangan -50kg dan kumite beregu putri. Pada kumite perorangan, karateka yang saat ini berhijap harus terhenti di pertandingan pertama.
Maya mengalami cedera saat menghadapi atlet dari NTB Abdira Nadirasi. Saat itu wakil kontingen DKI Jakarta tersebut sempat unggul 5-3. Namun, saat kurang dari satu menit Maya dihantam cedera. Meski demikian ia tetap melanjutkan laga hingga menyerah 6-7.
"Tekad saya hanya ingin menyelesaikan pertandingan apapun hasilnya. Saya sempat unggul, tapi kondisi di lapangan berbeda setelah cedera," kata juara bertahan kumite -50kg itu.
Gagal di perorangan, Maya Sheva bisa tersenyum di kumite beregu setelah namanya tercatat sebagai anggota tim bersama Ceyco Georgia Zefanya, Devina Dea dan Bulan Suci Bawenti. Di nomor ini tim DKI Jakarta meraih emas setelah mengalahkan tim Sumatera Utara dengan skor 2-1 dan Maya tidak perlu turun bertanding.