Menkes: Indonesia bisa lampaui Jerman dalam suntikan vaksin COVID-19

id vaksinasi COVID-19, vaksin COVID-19, PPKM,vaksinasi indonesia

Menkes: Indonesia bisa lampaui Jerman dalam suntikan vaksin COVID-19

Tangkapan layar Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin saat hadir secara virtual dalam agenda konferensi pers terkait PPKM yang dipantau dari Jakarta, Senin (30/8/2021). ANTARA/Andi Firdaus

Per hari ini saya lihat sudah 97,8 juta sudah kita suntikan, mudah-mudahan bisa ngejar Jerman kalau angkanya juga naik terus, kata Budi

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan laju penyuntikan vaksin COVID-19 di Indonesia bisa melampaui capaian negara Jerman melalui strategi peningkatan hingga 2,3 juta orang per bulan.

"Per hari ini saya lihat sudah 97,8 juta sudah kita suntikan, mudah-mudahan bisa ngejar Jerman kalau angkanya juga naik terus," kata Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipantau dari Jakarta, Senin malam.

Budi mengatakan Presiden Joko Widodo meminta agar dilakukan percepatan vaksinasi hingga 100 juta dosis pada akhir bulan Agustus 2021. "Dan kalau bisa rata-ratanya ditingkatkan ke 2,3 juta," katanya.

Baca juga: Wali Kota: PTM di Bandarlampung akan diterapkan saat PPKM Level 3

Menurut Budi Gunadi, Indonesia yang awalnya sempat mengalami perundungan karena asumsi laju vaksinasi baru bisa selesai dalam sepuluh tahun, saat ini justru mengalami kemajuan.

Hal ini tampak dari perolehan ranking keenam dunia untuk jumlah orang yang divaksinasi. "Per hari ini sudah hampir 63 juta jiwa (peserta vaksinasi, Red)," katanya.

Hingga Minggu (29/8), kata Budi, sudah 61 juta orang menerima dosis pertama vaksin COVID-19 di bawah China, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Jepang.

Sedangkan dari sisi total suntikan, kata Budi, Indonesia berada di peringkat tujuh besar dunia di bawah China, India, Amerika Serikat, Brazil, Jepang, dan Jerman.

Baca juga: DPRD: Guru dan siswa prioritas vaksinasi bila PTM dibuka

"Mulai dari 13 Januari 2021, kita sampai 50 juta pertama itu 8 Juli atau 26 minggu. Sekarang cita-cita kita 26 minggu untuk 50 juta dan 50 juta keduanya kita mau kejar di 31 Agustus atau tujuh minggu. Jadi dari 26 minggu ke tujuh minggu. Mudah-mudahan nanti ke depannya bisa turun ke lima minggu atau empat minggu. Setiap lima atau empat minggu kita tambah 50 juta dosis," katanya.

Pada akhir Agustus 2021, kata Budi, Indonesia dijadwalkan kembali menerima kedatangan vaksin berjumlah 64 juta dosis.

"Memang ada yang sedikit tertunda, tapi bulan September mungkin kita akan dapat di kisaran 80 juta dosis," kata Menkes.