DPRD: Guru dan siswa prioritas vaksinasi bila PTM dibuka

id COVID-19,Bandarlampung,Wuhan,Dinkes,Lmapung,PTM

DPRD: Guru dan siswa prioritas vaksinasi bila PTM dibuka

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Deni Ribowo. Minggu, (29/8/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Apakah lokasi sekolah atau kelurahan tersebut memang aman dari penyebaran COVID-19. Jangan justru menjadi klaster baru melalui anak-anak sekolah, katanya

Bandarlampung (ANTARA) - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung Deni Ribowo mengatakan tenaga pendidik atau guru dan siswa harus menjadi prioritas vaksinasi apabila pelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan digelar oleh pemerintah daerah (pemda).

"Vaksinasi bagi pelajar dan guru sangat penting demi terlaksananya PTM terbatas di tengah pandemi COVID-19," kata Deni saat diihubungi di Bandarlampung, Minggu.

Menurutnya, vaksinasi pelajar harus segera dimulai oleh pemda-pemda, kemudian guru-guru pun harus dipastikan telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua karena m,erupakan salah satu cara agar PTM terbatas di tengah pandemi berjalan dengan lancar serta tak menimbulkan klaster baru.

Baca juga: Lampung berpegang pada SKB 4 Menteri untuk pelaksanaan PTM

Ia mengatakan belajar tatap muka di tengah pandemi yang belum usai merupakan pilihan yang sulit untuk dilakukan apalagi di provinsi ini angka kasus kematian akibat COVID-19 masih terbilang tinggi.

"Namun di satu sisi kita harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru, di sisi lain juga cemas terhadap penyebaran COVID-19 yang berdasarkan data pemerintah pusat, Lampung angka kematiannya tertinggi," kata dia.

Oleh sebab itu, anggota anggota DPRD dari Partai Demokrat ini meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung benar-benar memastikan kesiapan sekolah dan melakukan monitoring ke masing-masing satuan pendidikan.

Baca juga: Pemprov Lampung dorong percepatan vaksinasi gotong royong untuk pekerja

Selain itu, ia mengatakan PTM terbatas juga harus mengedepankan faktor klinis untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tatap muka benar-benar aman bagi guru, siswa, dan orang tua atau wali murid.

"Apakah lokasi sekolah atau kelurahan tersebut memang aman dari penyebaran COVID-19. Jangan justru menjadi klaster baru melalui anak-anak sekolah. Lalu ada komitmen antara pemerintah dan masyarakat khususnya wali murid untuk sama-sama untuk menjaga, dalam artian patuh terhadap protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Vaksinasi dosis kedua di Bandarlampung capai 177.083 orang

Ia mengingatkan masyarakat Lampung agar tidak menjadi korban hanya atas keinginan atau sikap egois yang mengharuskan sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19.

"Ini yang sangat kita khawatirkan dari DPRD Provinsi Lampung. Dari awal saya sampaikan bahwa keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi," tegas dia.