Bandarlampung (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung mencatat bahwa tingkat hunian kamar hotel dari awal tahun hingga Mei 2021 hanya terisi 24,17 persen dari kapasitas tersedia sebanyak 2.140 kamar.
"Berdasarkan data dari kawan-kawan kemarin, secara keseluruhan okupansi hanya 24,17 persen saja dari kapasitas tersedia," kata Sekretaris BPD PHRI Lampung, Friandi Indrawan, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, bila tidak ada pandemi COVID-19 maka okupansi kamar hotel di Lampung bisa mencapai 90 persen, dan sebagian besar diisi oleh wisatawan luar Lampung.
Namun begitu, lanjut dia, kondisi tingkat hunian di tahun 2021 ini lebih baik dibandingkan pada tahun lalu dimana pandemi COVID-19 baru-baru melanda dunia sehingga semua hotel hampir tutup dan tingkat okupansi secara keseluruhan hanya 5 persen.
"Memang kondisi dua tahun ini buruk bagi dunia perhotelan, tapi kita bisa apa, toh kalau kita atau pemerintah tetap ngotot membuka ditakutkan pandemi akan semakin parah. Jadi saya harap dua tahun ini permakluman, dan ke depan tidak lagi seperti ini," kata dia.
Menurutnya, dengan telah dicabutnya larangan mudik lebaran maka tingkat hunian kamar hotel di Lampung tidak akan naik signifikan sebab masa liburan sudah usai.
"Walau ada kenaikan, tapi tidak signifikan sebab orang-orang sudah kembali bekerja, jadi tidak ada cerita libur lebaran lagi. Kita harap kondisi ini segera berlalu sehingga dunia perhotelan pulih kembali," kata dia.
Berita Terkait
WHO: Mpox bukan "COVID baru"
Selasa, 20 Agustus 2024 22:51 Wib
Mantan Kadinkes Sumut dituntut 20 tahun penjara
Kamis, 1 Agustus 2024 22:52 Wib
KOI: Atlet waspadai ancaman COVID-19 di Paris
Rabu, 31 Juli 2024 5:40 Wib
Kasus COVID-19 di Jepang melonjak
Sabtu, 27 Juli 2024 11:51 Wib
Kemenkes: Tetap terapkan prokes, waspadai COVID-19 varian KP.1 dan KP.2
Rabu, 22 Mei 2024 20:03 Wib
AstraZeneca tarik vaksin COVID-19 di seluruh dunia
Kamis, 9 Mei 2024 6:08 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib