Dosen Itera latih warga Lampung Tengah olah limbah jadi pupuk organik

id Lampung, itera, limbah

Dosen Itera latih warga Lampung Tengah olah limbah jadi pupuk organik

Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggadakan kegiatan mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik,  (Antaralampung/Itera)

Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki manfaat banyak seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman, ujar Dwi
Bandarlampung (ANTARA) - Tim dosen Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan melatih warga Desa Bumimas, Lampung Tengah, mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik. 

Kegiatan yang mengusung topik "Pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik ramah lingkungan untuk tanaman" tersebut diikuti oleh para kader PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) desa setempat, demikian keterangan Itera yang diterima di Bandarlampung, Selasa.

Dalam pelatihan ini masyarakat diajarkan memproses pembuatan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman warga. Pembuatan pupuk organik bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan menjadi pupuk organik untuk meningkatkan nilai guna sampah yang selama ini hanya dibuang atau dibakar saja, yang dapat mencemari lingkungan.

Baca juga: Itera buka pendaftaran mahasiswa baru jalur SMMPTN wilayah barat

Pemateri pelatihan terdiri dari enam dosen Itera yaitu Dwi Cahyani, David S. Marpaung, Budi Priyonggo, Zunanik Mufidah, Melbi Mahardika, Okta Amelia,  Arif Dwi Santoso, Winda S N Lumban Gaol, dan Syifaunnisa Karunia Masda. Pelatihan yang diadakan di tengah pandemi Covid-19 tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.

Ketua Program PKM, Dwi Cahyani menuturkan pelatihan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, guna menambah kemampuan para kader PKK dan KWT dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. 

Pelatihan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan pengelolaan sampah organik, memberikan informasi mengenai proses dekomposisi sampah sisa makanan rumah tangga menjadi pupuk cair dan pupuk kompos (padat), memperkenalkan dan menghasilkan alat dekomposter bahan organik, dan membekali pengetahuan penggunaan alat komposter untuk menghasilkan pupuk.

Baca juga: Itera pelopori pembentukan masyarakat tanggap bencana di kampus

"Dengan diolah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki manfaat banyak seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman," ujar Dwi.

Dalam pembuatan pupuk organik, bahan-bahan yang digunakan juga sangat mudah didapat seperti sampah sisa sayur atau buah. Selain itu proses pembuatannya juga sangat mudah dengan menggunakan alat yang juga tersedia di rumah tangga seperti ember, dan paket teknologi tepat guna dekomposer pupuk organik yang coba dikenalkan para dosen Itera.

Baca juga: ITERA gagas pembangunan rumah ibadah multiagama di kampus

Membuat Bio-MOL

Dwi menambahkan, pelatihan tahap kedua dilakukan dengan mengajarkan peserta untuk membuat Bio-MOL (Mikroorganisme Biologis Lokal) sebagai pengganti EM-4 membantu proses fermentasi pupuk organik yang dapat juga dibuat dari sampah lokal.

Tahap pelatihan ini disampaikan oleh Budi Priyonggo dan Zunanik Mufidah yang menyampaikan tentang proses pembuatan hingga bahan–bahan yang dapat digunakan serta bagaimana ciri ciri produk Bio-MOL dikatakan berhasil yang ditandai dengan tidak adanya gas yang dihasilkan dari proses fermentasi. Dalam pelatihan ini juga langsung dilakukan demo bagaimana proses pembuatan Bio-MOL, dan menyajikan bagaimana produk Bio-MOL yang sudah jadi atau berhasil.

Ketua PKK Desa Bumimas, Lampung Tengah, Siti Asiyah menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diadakan oleh para dosen Itera. Diharapkan kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat akan memiliki berbagai keterampilan dan wawasan baru.