China ingin perbaikan hubungan dengan AS

id China-AS,hubungan China-AS,HAM Hong Kong,HAM Xinjiang, isu Hong Kong, isu Xinjiang,isu Taiwan,isu Tibet,krisis Selat Tai

China ingin perbaikan hubungan dengan AS

Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada 2011. (ANTARA/HO-China Daily/mii)

Beijing (ANTARA) - China menginginkan perbaikan hubungannya dengan Amerika Serikat atas dasar saling menghormati kepentingan masing-masing dan tidak lagi mencampuri urusan dalam negeri.

"Kami mendesak AS berhenti mendiskreditkan CPC (Partai Komunis China) dan sistem politik China, tidak lagi berkomplot atau mendukung tindakan kelompok separatis untuk kemerdekaan Taiwan, dan menghentikan upaya merongrong kedaulatan China dan keamanan urusan internal terkait Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat membuka Forum Lanting di Beijing, Senin.

Hanya dengan rasa saling menghormati, lanjut dia, hubungan China dan AS akan mengalami peningkatan dalam jangka panjang.

Dalam kesempatan tersebut, Wang Yi menyatakan bahwa China sangat menghormati pilihan rakyat AS dan tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri mereka.

Baca juga: Pesawat tempur Taiwan bermanuver lagi setelah pesawat militer China berlatih

"Kami tidak pernah berniat menantang atau menggantikan posisi AS. Justru kami siap hidup berdampingan secara damai. Oleh sebab itu kami berharap AS bisa menghormati kepentingan, martabat bangsa, dan hak berkembang bagi rakyat China," ujar Wang Yi yang juga duduk di Dewan Penasihat Pemerintahan China itu.

Dalam forum yang mengambil tema "Membawa Hubungan China-AS Kembali ke Jalan yang Benar" itu Wang Yi menggarisbawahi pernyataan Presiden Xi Jinping saat bercakap melalui sambungan telepon dengan Presiden Joe Biden belum lama ini.

"Presiden Xi menekankan pentingnya prinsip China yang ingin bekerja dengan AS dengan semangat tanpa konflik, tanpa konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama saling menguntungkan disertai solusi dalam mengatasi perbedaan," ujarnya.

Tidak lama setelah melakukan percakapan telepon dengan Xi, Biden mengunggah pernyataan di Twitternya bahwa dia telah menyampaikan kepeduliannya terhadap praktik-praktik ekonomi Beijing, pelanggaran HAM, dan pemaksaan Taiwan.

"Saya berbicara kepadanya (Xi), saya akan bekerja sama dengan China jika ada manfaatnya bagi rakyat Amerika," tegas Biden.
Baca juga: Penumpang tujuan China wajib karantina 14 hari di negara keberangkatan