Hasil tracing dan klaster pondok, pasien COVID-19 Metro bertambah 10 orang

id Covid19,kota metro, pasien covid

Hasil tracing dan klaster pondok, pasien COVID-19 Metro bertambah 10 orang

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Metro, Misnan. (Antaralampung.com/Hendra Kurniawan)

Metro (ANTARA) - Jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 Kota Metro, Provinsi Lampung kembali bertambah, tercatat, pada Selasa (10/11) terjadi penambahan 10 pasien positif di Bumi Sai Wawai.

Kesepuluh pasien tersebut diantaranya pasien nomor 78 berinisial AS (41) warga Kelurahan Iringmulyo, Metro Timur, pasien nomor 79, RD (20) warga Imopuro, Metro Pusat, pasien nomor 80, ED (57) warga Imopuro, Metro Pusat, pasien nomor 81, RMF (1,5) warga Yosodadi, Metro Timur, pasien nomor 82, YO (27) warga Yosodadi, Metro Timur.

Lalu, pasien nomor 83, LS (41) warga Yosorejo, Metro Timur, pasien nomor 84, FJ (13), pasien nomor 85, FEY (19), pasien nomor 86, WM (12) dan pasien nomor 87, RPS (13).

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Metro, Misnan, di Kota Metro, Selasa, mengatakan, pasien nomor 78 bekerja di DKI Jakarta dan pulang ke Provinsi Lampung pada 21 Oktober 2020.

Kemudian, pada 23 sampai 25 Oktober pasien dirawat di salah satu rumah sakit di Bandarlampung.

"Pada 20 Oktober itu pasien mengeluh demam dan mual kemudian berobat di klinik di Jakarta dan dinyatakan ada pembengkakan ginjal. Setelah itu pasien pulang ke Lampung dan berobat ke salah satu dokter. Lalu dirujuk ke RS Muhammadiyah Metro," kata dia.

Kemudian, pada 3 November 2020, pasien berobat ke RS di Bandarlampung untuk melakukan operasi. Namun, saat di rapid tes (tes cepat) hasilnya reaktif. Pada 5 November yang bersangkutan dilakukan tes swab (tes usap) dan pulang ke Kota Metro.

"Dan tanggal 9 November 2020 hasil swab keluar dinyatakan positif. Saat ini pasien tengah menjalani isolasi mandiri di rumah," ucapnya.

Sementara itu, pasien nomor 79 dan 80 merupakan hasil tracing dari pasien nomor 68 yang berinial A.

RD dan ED merupakan anak dan istri dari pasien nomor 68. Kedua pasien ini dilakukan tes swab pada 5 November 2020 dan pada tanggal 9 November hasilnya positif COVID-19.

"Keduanya saat ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya," paparnya.

Pasien nomor 81 berinisial RMH (1,5) dan 82, YO (27) adalah hasil tracing dari pasien nomor 70 berinisial DW. Keduanya, dilakukan tes swab pada 5 November dan pada 9 November dinyatakan positif COVID-19. Saat ini, RMF dan YO menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Selanjutnya, untuk pasien nomor 83 berinisial LS (41). Kronologis pasien, suaminya berdomisili di Bandarlampung tetapi bekerja di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Lampung Timur. Pada 25 Oktober 2020, suami pasien pulang ke Kota Metro.

Kemudian, pada 2 November 2020, LS mengeluh batuk, pilek, dan kehilangan indra penciuman. Pasien lalu berobat di klinik dan setelah dilakukan rapid tes hasilnya reaktif.

"Tanggal 5 November 2020 yang bersangkutan di swab dan pada 9 November hasil swab keluar pasien dinyatakan positif. Saat ini pasien masih menjalani isolasi mandiri di rumah," terangnya.

Sedangkan, lanjut Misnan, untuk pasien nomor 84 berinisial FJ, pasien nomor 85 berinisial SEY, pasien nomor 86 berinisial WM dan pasien nomor 87 berinisial RPS berasal dari salah satu pondok atau asrama SMP swasta di Kota Metro.

Kronologisnya, pada 21 Oktober 2020, sekolah atau pondok tersebut mendapat kabar salah satu wali murid meninggal dunia di Kabupaten Lampung Timur. Kemudian, pihak sekolah mengutus tiga pengasuh dan dua orang siswa untuk melayat.

Pada 26 Oktober 2020 ada beberapa santri atau siswa yang mengeluh demam dan kehilangan indra perasa serta penciuman. Melihat hal tersebut, pihak pondok atau sekolah kemudian melakukan rapid test mandiri terhadap siswa atau santri tersebut namun hasilnya non reaktif.

Setelah itu, pada 4 November 2020 tim puskesmas setempat melakukan tracing kepada 50 siswa atau santri dan pengasuh yang masih ada di asrama. Setelah dilakukan rapid tes, lima orang hasilnya reaktif.

"Lalu tanggal 5 November 2020 kelima orang ini di swab dan pada 9 November 2020 hasil swab menyatakan empat orang positif COVID-19. Saat ini, keempat pasien masih menjalani isolasi mandiri di asrama atau pondok sekolah," tambahnya.