Semarang (ANTARA) - Bank BRI melalui program BRI Bersih-bersih Kali telah mengembalikan fungsi dan peran Sungai Kalisari Kampung Pelangi, Kota Semarang sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar sekaligus penyangga kehidupan alam.
Kegiatan bersih–bersih Sungai Kalisari dilakukan dengan beberapa kegiatan meliputi pembersihan dan penataan sungai, edukasi lingkungan sehat, pemberdayaan dan pengelolahan sampah, pembangunan sarana dan prasarana di pinggir sungai serta pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peran AgenBRILink.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Direktur Utama Bank BRI Sunarso meninjau langsung kawasan Sungai Kalisari, Minggu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi program yang telah dilakukan Bank BRI karena mampu mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan sungai di tengah kota.
“Kami menyambut baik dan berterima kasih kepada BRI yang sudah menata dan membenahi Sungai Kalisari menjadi bersih dan asri seperti ini. Namun yang paling penting, BRI telah memberikan contoh dan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari edukasi sampah sampai pada penataan dan pembangunan fasilitas untuk masyarakat. Tugas kami selanjutnya adalah menjaganya," kata Ganjar.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan melalui program bersih–bersih kali tersebut, BRI ingin mengedukasi pentingnya lingkungan sungai yang sehat.
"Nyatanya setelah sungai dibersihkan, ditata, dan dijaga, keberadaannya dapat membawa banyak manfaat bagi warga yang hidup di sekitarnya. Ini sesuai dengan komitmen kami bahwa kehadiran BRI dapat memberikan dan mendeliver value ke masyarakat. Sampah akan dikelola, namun keberlanjutan dari program ini sangat bergantung pada perilaku masyarakat. Mari kita menjaga bersama,” kata Sunarso.
Menurutnya aliran sungai yang bersih dan tertata apik, tidak hanya memperkecil potensi terjadinya banjir saat hujan, tetapi sungai mampu memberikan dampak ekonomi dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, BRI bekerja sama dengan pemerintah setempat melakukan edukasi ke masyarakat sekitar sungai tentang bagaimana membuat lingkungan yang sehat dengan terus mendorong perubahan cara pandang masyarakat akan fungsi dan peran sungai dalam kehidupan dan masa depannya.
BRI juga bekerja sama dengan Bank Sampah Waras mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah limbah rumah tangga dengan memilih dan memilah sampah organik dan anorganik, memanfaatkan sampah organik untuk pupuk, pertanian dan pakan ternak, hingga mengubah sampah anorganik agar memberikan nilai tambah dan nilai ekonomi bagi masyarakat lewat proses daur ulang.
Dalam pengelolaannya, sampah organik yang telah dipilah dari setiap rumah akan dikumpulkan Bank Sampah Waras untuk diolah menjadi pupuk organik/kompos dengan mesin pencacah sampah dari BRI.
Diperlukan waktu 3 minggu untuk mengubah sampah menjadi pupuk kompos yang selanjutnya dapat digunakan oleh para warga sekitar termasuk untuk dijual secara komersial kepada pihak luar dengan keuntungan yang akan dikelola Bank Sampah Waras.
Pengumpulan sampah anorganik (botol/gelas plastik, tas kresek, Kain handuk, pakaian bekas, dll.) yang tidak dapat di daur ulang akan dijual ke pihak pengepul dengan bantuan Bank Sampah Waras, sedangkan yang masih dapat diberdayakan akan diolah menjadi barang yang memiliki nilai jual, seperti pot bunga plastik dan hiasan/dekorasi rumah plastik.
Selain sampah yang dapat diolah menjadi uang, sarana dan prasarana yang dibangun di pinggiran sungai seperti taman bermain dan ruang terbuka dapat dimanfaatkan bersama masyarakat setempat untuk menjadi tempat berkumpulnya warga sekaligus berpotensi untuk perkembangan ekonomi bagi warga sekitar.
Untuk memberikan layanan perbankan yang mudah dijangkau warga sekitar sungai, tambah Sunarso, BRI melalui AgenBRILink memberikan layanan transaksi perbankan seperti setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, setoran pinjaman dan transaksi lainnya.
Setelah dilakukan bersih-bersih, Sungai Kalisari di Jl Wonosari, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang yang dulu dangkal penuh sampah, kini tertata rapi dan bersih, serta menjadi objek wisata lokal baru yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.