Beirut (ANTARA) - Sedikitnya 8.000 bangunan, termasuk 50 bangunan kuno, hancur akibat ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut pekan lalu, menurut High Relief Commission (HRC) di Lebanon pada Selasa.
Berbicara kepada Kantor Berita Anadolu, Sekretaris Jenderal HRC Mohammed Khair mengatakan perhitungan seluruh kerusakan akibat ledakan akan disimpulkan pada Rabu.
Menurut wartawan Anadolu, skala kerusakan di setiap area berbeda-beda.
Baca juga: Beirut rusuh, dua menteri mundur
HRC berafiliasi dengan Kabinet dan fungsinya meliputi penyaluran bantuan dan penanggulangan bencana.
Pemerintah menyalahkan timbunan 2.750 ton amoniak nitrat di sebuah gudang sebagai penyebab ledakan, yang menewaskan sedikitnya 160 orang dan melukai ribuan orang. Peristiwa itu juga menyisakan jejak kehancuran di seluruh wilayah ibu kota.
Ledakan di pelabuhan Beirut pada Selasa, terjadi pada saat Lebanon didera krisis keuangan parah dan pandemi virus corona.
Aksi protes turun ke jalan anti-pemerintah berlangsung selama dua hari terakhir, dengan massa menyerbu gedung pemerintah dan bentrok dengan aparat kepolisian.
Baca juga: Indonesia sampaikan belasungkawa kepada korban ledakan Beirut
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
BPBD Jatim catat 14 bangunan rusak akibat gempa magnitudo 6,5
Sabtu, 23 Maret 2024 4:42 Wib
Presiden minta PUPR-BNPB cek bangunan rusak akibat banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 13:45 Wib
Owner El's Coffee tegaskan pembangunan bangunan baru bukan untuk "live music"
Selasa, 19 Maret 2024 11:01 Wib
Dua pekerja bangunan tewas tersengat arus listrik
Jumat, 8 Maret 2024 7:53 Wib
Tinggi bangunan di atas 50 meter boleh dibangun di Medan
Rabu, 2 Agustus 2023 6:23 Wib
Nanang imbau warga tidak mendirikan bangunan liar di sepanjang saluran irigasi
Senin, 17 Juli 2023 6:59 Wib
Wakil Rektor BUK Unila pantau sejumlah bangunan gedung
Senin, 17 Juli 2023 6:33 Wib
Bupati Lampung Tengah cek kondisi bangunan pasar rakyat
Rabu, 5 Juli 2023 6:27 Wib