Beirut (ANTARA) - Polisi Lebanon menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang melemparkan batu dan memblokir jalan dekat gedung parlemen di Beirut pada Minggu (9/8), pada hari kedua demonstrasi anti pemerintah pascaledakan.
Sementara itu, dua menteri Lebanon telah menyatakan mundur.
Kobaran api muncul di pintu masuk ke Alun-alun Parlemen ketika para demonstran berupaya merangsek masuk ke lokasi yang dikelilingi dengan pagar betis, menurut gambar yang ditayangkan televisi.
Para pengunjuk rasa juga membobol kantor kementerian perumahan dan transportasi.
Polisi antikerusuhan, dengan mengenakan rompi antipeluru dan memegang pentungan, bentrok dengan para demonstran ketika ribuan orang berkumpul di Alun-alun parlemen dan dekat Lapangan Syuhada, kata koresponden Reuters.
Dua menteri kabinet mengundurkan diri di tengah kejatuhan politik karena ledakan di pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) serta krisis ekonomi yang mendera Lebanon selama berbulan-bulan.
Kedua menteri itu mundur dengan alasan bahwa pemerintah tidak melakukan reformasi.
Menteri Lingkungan Damianos Kattar mundur dari jabatannya pada Minggu. Pemerintah kehilangan banyak kesempatan untuk melakukan reformasi, kata Kattar dalam pernyataan.
Kepergian Kattar mengikuti langkah Menteri Informasi Manal Abdel Samad, yang pada Minggu menyatakan mengundurkan diri pascaledakan.
Pada Sabtu (8/8), kemarahan memuncak di beberapa lokasi di pusat kota Beirut. Jumlah pengunjuk rasa merupakan yang terbesar sejak Oktober ketika ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut korupsi diakhiri, juga tata kelola pemerintahan yang buruk.
Sekitar 10.000 orang pada Sabtu berkumpul di Lapangan Syuhada, yang berubah menjadi tempat bentrokan antara polisi dan para demonstran, yang berusaha mendobrak pagar pembatas di sepanjang jalan menuju gedung parlemen.
Beberapa demonstran menyerbu kantor-kantor kementerian serta gedung Asosiasi Bank Lebanon.
Satu polisi tewas dan Palang Merah menyebutkan lebih dari 170 orang cedera dalam bentrokan itu.
Ledakan lebih dari 2.000 ton amonium nitrat di pelabuhan Beirut pada Selasa menewaskan 158 orang dan melukai lebih dari 6.000 lainnya.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Jokowi sebut Indonesia bisa rusuh bila dulu terapkan "lockdown"
Kamis, 26 Januari 2023 11:36 Wib
Polisi ringkus dua napi buntut keributan di Rutan Padang
Senin, 16 Mei 2022 6:40 Wib
Keributan di Rutan Padang terkait izin keluar narapidana
Senin, 16 Mei 2022 6:38 Wib
Jenazah korban rusuh Sorong asal Bukittinggi Sumatera Barat dimakamkan
Selasa, 1 Februari 2022 5:24 Wib
Lapas Parigi rusuh, Polres kerahkan ratusan personel
Kamis, 7 Oktober 2021 20:01 Wib
Demonstran di Tunisia nyanyikan 'Arab Spring', rusuh kembali berlanjut
Rabu, 20 Januari 2021 10:30 Wib
Dua mahasiswi Akper tewas dalam kebakaran di Banda Aceh
Sabtu, 10 Oktober 2020 13:33 Wib
China sangkal tuduhan AS soal kerusuhan rasial
Selasa, 2 Juni 2020 6:10 Wib