Leicester tak mau dinilai hanya dari hasil empat laga terakhirnya
Jakarta (ANTARA) - Manajer Leicester City, Brendan Rodgers, mengingatkan timnya tidak mau dinilai hanya berdasar hasil empat laga terakhir mereka yang diwarnai catatan nirmenang.
Leicester sempat dianggap menjadi salah satu penantang gelar juara lewat penampilan bagus hingga jelang tengah musim, tetapi semenjak kompetisi dilanjutkan di tengah pandemi Leicester cuma meraih dua poin dari tiga laga lanjutan Liga Inggris dan tersingkir di perempat final Piala FA.
Setelah di tiga pertandingan selalu gagal menang melawan tim-tim yang berada di bawah mereka di klasemen sementara, Leicester akan menjamu Crystal Palace untuk laga pekan ke-33 di Stadion King Power pada Sabtu malam.
"Kami menerima kenyataan sedang berada dalam kondisi yang kurang menyenangkan. Kami tidak memperoleh hasil yang kami inginkan dan tantangan besar saat ini adalah bangkit dari keadaan itu," kata Rodgers dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Jumat.
"Harus ada perspektif yang tepat. Jangan kami dihakimi dari hasil empat pertandingan terakhir saja, lihatlah penampilan kami sepanjang musim. Kami masih berada di posisi yang bagus dan saya tidak akan menukarnya dengan apapun," ujarnya menambahkan.
Rentetan hasil buruk itu tidak lepas dari paceklik gol yang mendera penyerang andalan Leicester Jamie Vardy, yang sebelum liga tertangguhkan memimpin daftar top skor dengan 19 gol tapi kini berbagi posisi itu dengan penyerang Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang.
Rodgers mengaku tak khawatir dengan performa Vardy, melakinkan menilai bahwa paceklik gol itu mencerminkan penampilan Leicester belakangan.
"Saya tak kuatir soal Vardy. Sejak saya bergabung ia terus memperlihatkan talenta dan kemampuannya mencetak gol yang bisa disejajarkan dengan nama-nama hebat," kata Rodgers.
"Performanya sedikit banyak mencerminkan penampilan tim. Ketika ia memperoleh peluang pasti bisa memanfaatkannya. Kami sudah merancang cara agar ia bisa memperoleh lebih banyak peluang," pungkas Rodgers.
Leicester saat ini berada di urutan ketiga klasemen dengan koleksi 55 poin dan dibayangi setidaknya tiga klub lain yakni Chelsea (54), Manchester United (52) dan Wolverhampton (52) yang juga berambisi tampil di Liga Champions musim depan.
Leicester sempat dianggap menjadi salah satu penantang gelar juara lewat penampilan bagus hingga jelang tengah musim, tetapi semenjak kompetisi dilanjutkan di tengah pandemi Leicester cuma meraih dua poin dari tiga laga lanjutan Liga Inggris dan tersingkir di perempat final Piala FA.
Setelah di tiga pertandingan selalu gagal menang melawan tim-tim yang berada di bawah mereka di klasemen sementara, Leicester akan menjamu Crystal Palace untuk laga pekan ke-33 di Stadion King Power pada Sabtu malam.
"Kami menerima kenyataan sedang berada dalam kondisi yang kurang menyenangkan. Kami tidak memperoleh hasil yang kami inginkan dan tantangan besar saat ini adalah bangkit dari keadaan itu," kata Rodgers dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Jumat.
"Harus ada perspektif yang tepat. Jangan kami dihakimi dari hasil empat pertandingan terakhir saja, lihatlah penampilan kami sepanjang musim. Kami masih berada di posisi yang bagus dan saya tidak akan menukarnya dengan apapun," ujarnya menambahkan.
Rentetan hasil buruk itu tidak lepas dari paceklik gol yang mendera penyerang andalan Leicester Jamie Vardy, yang sebelum liga tertangguhkan memimpin daftar top skor dengan 19 gol tapi kini berbagi posisi itu dengan penyerang Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang.
Rodgers mengaku tak khawatir dengan performa Vardy, melakinkan menilai bahwa paceklik gol itu mencerminkan penampilan Leicester belakangan.
"Saya tak kuatir soal Vardy. Sejak saya bergabung ia terus memperlihatkan talenta dan kemampuannya mencetak gol yang bisa disejajarkan dengan nama-nama hebat," kata Rodgers.
"Performanya sedikit banyak mencerminkan penampilan tim. Ketika ia memperoleh peluang pasti bisa memanfaatkannya. Kami sudah merancang cara agar ia bisa memperoleh lebih banyak peluang," pungkas Rodgers.
Leicester saat ini berada di urutan ketiga klasemen dengan koleksi 55 poin dan dibayangi setidaknya tiga klub lain yakni Chelsea (54), Manchester United (52) dan Wolverhampton (52) yang juga berambisi tampil di Liga Champions musim depan.