Heri jadi perawat pertama di RSPI Sulianti meninggal dunia akibat COVID-19

id RSPI Sulianti Saroso, Heri Soesilo, COVID-19

Heri jadi perawat pertama di RSPI Sulianti meninggal dunia akibat COVID-19

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril dalam konferensi pers terkait penanganan COVID-19, yang digelar di Jakarta, Rabu (18/3/2020). ANTARA/Suwanti/pri.

Jakarta (ANTARA) - Heri Soesilo menjadi perawat pertama meninggal di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso akibat terinfeksi COVID-19 saat bertugas menangani pasien positif terinfeksi virus asal Wuhan itu.

"Ini yang pertama dan mudah-mudahan yang terakhir," kata Direktur Utama RSPI Mohammad Syahril saat dihubungi ANTARA, di  Jakarta, Minggu.

Syahril mengatakan perawat tersebut telah berjuang selama 20 hari dalam perawatan di RSPI bersama para pasien lainnya.

"Beliau pahlawan kita semua," tegas Syahril.

Syahril mengatakan Heri sebelumnya telah berjuang melewati perawatan intensif yang sama dengan pasien-pasien COVID-19 lainnya selama 20 hari di fasilitas milik RSPI Sulianti Saroso.

Namun, pada Sabtu (2/5) pagi Heri dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 yang menyerang tubuhnya.

Selain Heri, ada beberapa tenaga medis lainnya seperti dokter, perawat, serta analis kesehatan yang bertugas di RSPI Sulianti Saroso dan dinyatakan positif COVID-19.

Syahril menyebutkan total tenaga medis yang terinfeksi COVID-19 itu berjumlah 18 orang baik yang melakukan perawatan secara mandiri lewat isolasi maupun yang mendapatkan penanganan intensif di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.

Sebelumnya, Syahril mengonfirmasi bahwa salah seorang perawatnya telah meninggal akibat terinfeksi COVID-19.

Selama penanganan COVID-19 di Indonesia diketahui puluhan tenaga medis telah meninggal dunia usai terlibat dalam perawatan pasien-pasien yang dinyatakan positif COVID-19.

Tenaga medis merupakan orang-orang yang paling berpotensi tertular karena banyak melakukan kontak fisik dengan pasien positif COVID-19.

Hingga Minggu sore tercatat sebanyak 11.192 kasus COVID-19 telah terkonfirmasi di Indonesia, dengan total pasien yang dirawat mencapai 8.471 orang dan tingkat kesembuhan saat ini mencapai 17 persen atau 1.876 orang lebih tinggi dari angka kasus meninggal dunia sebanyak tujuh persen atau 845 orang.