Kemenparekraf-Polri distribusikan 8.000 sembako buat pelaku pariwisata
Bantuan untuk pelaku pariwisata yang terampak COVID-19 saya terima dengan sukacita
Denpasar (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan Polda Bali mendistribusikan 8.000 paket sembako bagi pelaku pariwisata yang terdampak karena COVID-19.
“Bantuan untuk pelaku pariwisata yang terampak COVID-19 saya terima dengan sukacita. Memang pelaku pariwisata terdampak COVID-19 ada yang dirumahkan, atau tidak bisa bekerja kembali, tidak hanya yang berasal dari hotel, tapi juga travel agen, pemandu wisata hingga penyelam. Dalam pendistribusiannya, saya izinkan menggunakan fasilitas Polri, dan saya jamin distribusi ini bukan hanya ceremonial saja tapi betul-betul dijaga dan dilaksanakan,” kata Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Jumat.
Baca juga: Kemenparekraf bantu bahan pokok pekerja wisata, serahkan APD buat gugus tugas
Ia mengatakan terkait teknis penyaluran sembako, akan mengerahkan kekuatan mulai dari Polda, Polres, Polsek, Subsektor dan Babhinkamtibmas dengan door to door system. Untuk itu, pihaknya meminta kepada para pelaku pariwisata agar memberikan data yang sebenarnya kepada Polda Bali.
Selain itu, Polda Bali juga membuat program bantuan kepada masyarakat setiap minggu yang disebut dengan Weekly Support Program to the People. Program ini dilakukan secara berkelanjutan dari tingkat Polda sampai dengan Bhabinkamtibmas.
“Kami adalah organisasi terbesar di pulau ini dengan anggota sekitar 13 ribu orang, sehingga kegiatan bantuan untuk pelaku pariwisata Bali yang terdampak COVID-19, benar-benar sampai ke masyarakat yang memang pelaku pariwisata dan yang terdampak oleh COVID-19,” jelasnya.
Pihaknya berharap dengan adanya bantuan 8.000 paket sembako ini, masyarakat Bali yang terdampak paling utama akibat COVID-19 bisa dikurangi bebannya walaupun sedikit setidaknya bisa terbantu.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Produk Wisata & Penyelenggaraan Kegiatan, Rizki Handayani Mustafa mengatakan pendistribusian sembako ini merupakan salah satu bagian dari program Menparekraf dalam mendukung para pelaku pariwisata yang terdampak COVID-19.
“Per paket sembako berisi 5 kg beras, 2 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, 1 boks mie instan, 5 teh gelas, 1 bungkus kecap manis dan 1 pack kopi instan, dengan total keseluruhan bantuan sebanyak 40 ton beras, 16 ton gula pasir, 16 ton liter minyak goreng, 8.000 bom mie instan, 40.000 teh gelas, 8.000 bungkus kecap manis dan 8.000 pack kopi instan disalurkan kepada 8.000 orang pelaku pariwisata Bali yang membutuhkan,”katanya.
Baca juga: Kemenparekraf siapkan pariwisata tetap optimis, diproyeksikan "booming" pada 2021
Dalam penyaluran bantuan ini, pihaknya sudah berkordinasi dengan GIPI untuk mendapatkan data yang akurat terkait pihak-pihak yang berhak mendapat bantuan sembako ini. “Saat ini mungkin belum semua dapat diberikan dukungan tetapi kami akan berusaha agar masyarakat yang terdampak bisa semua menerima bantuan,” kata Rizki Handayani Mustafa.
“Bantuan untuk pelaku pariwisata yang terampak COVID-19 saya terima dengan sukacita. Memang pelaku pariwisata terdampak COVID-19 ada yang dirumahkan, atau tidak bisa bekerja kembali, tidak hanya yang berasal dari hotel, tapi juga travel agen, pemandu wisata hingga penyelam. Dalam pendistribusiannya, saya izinkan menggunakan fasilitas Polri, dan saya jamin distribusi ini bukan hanya ceremonial saja tapi betul-betul dijaga dan dilaksanakan,” kata Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Jumat.
Baca juga: Kemenparekraf bantu bahan pokok pekerja wisata, serahkan APD buat gugus tugas
Ia mengatakan terkait teknis penyaluran sembako, akan mengerahkan kekuatan mulai dari Polda, Polres, Polsek, Subsektor dan Babhinkamtibmas dengan door to door system. Untuk itu, pihaknya meminta kepada para pelaku pariwisata agar memberikan data yang sebenarnya kepada Polda Bali.
Selain itu, Polda Bali juga membuat program bantuan kepada masyarakat setiap minggu yang disebut dengan Weekly Support Program to the People. Program ini dilakukan secara berkelanjutan dari tingkat Polda sampai dengan Bhabinkamtibmas.
“Kami adalah organisasi terbesar di pulau ini dengan anggota sekitar 13 ribu orang, sehingga kegiatan bantuan untuk pelaku pariwisata Bali yang terdampak COVID-19, benar-benar sampai ke masyarakat yang memang pelaku pariwisata dan yang terdampak oleh COVID-19,” jelasnya.
Pihaknya berharap dengan adanya bantuan 8.000 paket sembako ini, masyarakat Bali yang terdampak paling utama akibat COVID-19 bisa dikurangi bebannya walaupun sedikit setidaknya bisa terbantu.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Produk Wisata & Penyelenggaraan Kegiatan, Rizki Handayani Mustafa mengatakan pendistribusian sembako ini merupakan salah satu bagian dari program Menparekraf dalam mendukung para pelaku pariwisata yang terdampak COVID-19.
“Per paket sembako berisi 5 kg beras, 2 kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, 1 boks mie instan, 5 teh gelas, 1 bungkus kecap manis dan 1 pack kopi instan, dengan total keseluruhan bantuan sebanyak 40 ton beras, 16 ton gula pasir, 16 ton liter minyak goreng, 8.000 bom mie instan, 40.000 teh gelas, 8.000 bungkus kecap manis dan 8.000 pack kopi instan disalurkan kepada 8.000 orang pelaku pariwisata Bali yang membutuhkan,”katanya.
Baca juga: Kemenparekraf siapkan pariwisata tetap optimis, diproyeksikan "booming" pada 2021
Dalam penyaluran bantuan ini, pihaknya sudah berkordinasi dengan GIPI untuk mendapatkan data yang akurat terkait pihak-pihak yang berhak mendapat bantuan sembako ini. “Saat ini mungkin belum semua dapat diberikan dukungan tetapi kami akan berusaha agar masyarakat yang terdampak bisa semua menerima bantuan,” kata Rizki Handayani Mustafa.