Pengguna Jalan Tol Trans Sumatera diminta patuhi protokol kesehatan
Bandarlampung (ANTARA) - PT Hutama Karya Cabang Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol itu untuk mematuhi standar protokol penanganan COVID-19.
"Memathui standar protokol yang ada yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), rajin cuci tangan, jangan menyentuh langsung bagian muka, jaga jarak dengan orang sekitar, dan tidak berdekatan dengan kerumunan orang," kata Kepala JTTS Terbanggi Besar-Kayu Agung, Yoni Satyo Wisnuwardhono, di Mesuji, Rabu.
Menurutnya, dengan menjaga pola hidup bersih, sehat, dan rajin cuci tangan, masyarakat bisa meminimalkan risiko terpapar COVID-19.
Selain itu, para pengendara harus bisa menyiapkan pembersih tangan atau hand sanitizer bila sedang berkendara.
"Kalau sedang menyetir mobil ya tidak apa-apa pakai hand sanitizer, tetapi kalau sudah berhenti di rest area harus menggunakan sabun dan air mengalir," katanya
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi penyebaran virus di gerbang-gerbang tol, sejak pertengahan Maret 2020, tidak lagi diberlakukan top up e-tol, karena ini menjadi salah satu dampak tertular sangatlah besar.
Dampak terbesar yang tertular yaitu petugas tol, maka dari itu pengendara harus mematuhi peraturan yang ada agar bisa terhindar dari virus COVID-19.
"Memathui standar protokol yang ada yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), rajin cuci tangan, jangan menyentuh langsung bagian muka, jaga jarak dengan orang sekitar, dan tidak berdekatan dengan kerumunan orang," kata Kepala JTTS Terbanggi Besar-Kayu Agung, Yoni Satyo Wisnuwardhono, di Mesuji, Rabu.
Menurutnya, dengan menjaga pola hidup bersih, sehat, dan rajin cuci tangan, masyarakat bisa meminimalkan risiko terpapar COVID-19.
Selain itu, para pengendara harus bisa menyiapkan pembersih tangan atau hand sanitizer bila sedang berkendara.
"Kalau sedang menyetir mobil ya tidak apa-apa pakai hand sanitizer, tetapi kalau sudah berhenti di rest area harus menggunakan sabun dan air mengalir," katanya
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi penyebaran virus di gerbang-gerbang tol, sejak pertengahan Maret 2020, tidak lagi diberlakukan top up e-tol, karena ini menjadi salah satu dampak tertular sangatlah besar.
Dampak terbesar yang tertular yaitu petugas tol, maka dari itu pengendara harus mematuhi peraturan yang ada agar bisa terhindar dari virus COVID-19.