Kota Pekanbaru (ANTARA) - Harga sawit Riau tercatat mengalami kenaikan antara lain lebih dipicu oleh ringit Malaysia mengalami pelemahan terhadap dolar AS sekaligus juga menjadi salah satu sentimen positif untuk industri mintak sawit (CPO) di daerah itu.
"Dengan melemahnya nilai ringgit tersebut maka harga CPO Riau akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing, sehingga memicu kenaikan permintaan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ir. H. Ferry H.C. Erna Putra, di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Ferry, kenaikan harga TBS sawit Riau periode ini masih dipicu oleh kekhawatiran terhadap suplai minyak sawit yang turun di tengah permintaan yang diprediksi naik.
Disisi lain, katanya menyebutkan, permintaan CPO akan naik ditopang oleh kebutuhan domestik sementara itu program B20 di Malaysia dan B30 di Indonesia yang juga turut mendongkrak naiknya permintaan CPO Riau.
"Sejumlah faktor tersebut mengakibatkan harga TBS penetapan periode 20–26 Nov 2019 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar dialami oleh kelompok umur 10-20 tahun yaitu sebesar Rp78,01/Kg atau mencapai 4,64 persen dari harga minggu lalu, sehingga harga TBS periode saat ini menjadi Rp1.760,21/Kg," katanya.
Ia menyebutkan, naiknya harga CPO Riau dipengaruhi oleh naiknya harga jual CPO dan harga jual kernel dari seluruh perusahaan sumber data. Untuk harga jual CPO, dari PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp293,47/Kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp296/Kg, dari PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp315,09/Kg.
Selain itu dari PT.Musim Mas mengalami kenaikan harga sebesar Rp300/kg, dari harga minggu lalu. Sedangkan untuk harga jual kernel, dari PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp266/Kg dari harga minggu lalu.
Untuk harga TBS CPO Riau umur tiga tahun tercatat sebesar Rp1.296,04/kg, umur empat tahun Rp1.404,78/kg, umur lima tahun Rp1.536,29/kg, umur enam tahun Rp1.573,31/kg, umur tujuh tahun Rp1.634,66/kg, umur delapan tahun Rp1.679,89/kg, umur sembilan tahun Rp1.719,68/kg, umur 21 tahun Rp1.684,89/kg, umur 22 tahun Rp1.676,36/kg, umur 23 tahun Rp1.669,26/kg, umur 24 tahun Rp1.598,20/kg, umur 25 tahun Rp1.559,12/kg, indeks K 87,58 persen. Harga CPO Rp8.113,53/kg, harga kernel Rp4.204,28/kg.
Baca juga: Tolak diskriminasi sawit, Indonesia minta itikad baik EU
Berita Terkait
Hama kera merusak tanaman jagung warga Mukomuko
Kamis, 12 Desember 2024 6:07 Wib
Kopi di Lembah Napu
Sabtu, 30 November 2024 7:34 Wib
Kebun Raya Itera menjadi sarana edukasi dan konservasi tanaman langka
Selasa, 10 September 2024 8:33 Wib
Dishut Lampung sebut bibit MPTS bersertifikat diminati petani hutan
Sabtu, 27 Juli 2024 15:33 Wib
Pemprov Lampung berikan bibit komoditas strategis tingkatkan urban farming
Jumat, 21 Juni 2024 14:15 Wib
Dosen Unila lakukan biofortifikasi untuk tingkatkan kandungan gizi jagung
Rabu, 29 Mei 2024 12:32 Wib
Biofortifikasi tanaman jagung, inovasi dosen FP Unila atasi stunting
Selasa, 28 Mei 2024 9:12 Wib
Dishut Lampung menyalurkan 3.960 bibit tanaman ke Kelompok Tani Hutan
Jumat, 10 Mei 2024 18:03 Wib