Pemkab Kubu Raya gelar kembali Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial

id tanam padi milenial,pemkab kubu raya,wisata kubu raya

Pemkab Kubu Raya gelar kembali Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial

Gerakan wisata Tanam padi milenial yang kembali digelar pemkab Kubu Raya di Kecamatan Terentang yang diikuti lebih dari 1000 pelajar dan pemuda di Kubu Raya (Istimewa)

"Setelah melibatkan kurang lebih 3.000 pemuda dari berbagai jenjang pendidikan yang tersebar di sejumlah sekolah dan universitas di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak pada Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial yang berlangsung di Desa Paret Keladi M
Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya kembali melibatkan ribuan generasi milenial dalam kegiatan tamam padi yang kembali dilaksanakan di Desa Teluk Empening Kecamatan Terentang, setelah sebelumnya pekan lalu juga menggelar kegiatan serupa di Kecamatan Sungai Kakap.

"Setelah melibatkan kurang lebih 3.000 pemuda dari berbagai jenjang pendidikan yang tersebar di sejumlah sekolah dan universitas di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak pada Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial yang berlangsung di Desa Paret Keladi Minggu lalu (03/11), kita kembali menggelar kegiatan serupa yang kedua kalinya di Desa Teluk Empening dengan melibatkan lebih dari 1.000 kaum muda," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, di Terentang, Minggu.

Dia mengatakan, gerakan Wisata Tanam Padi Milenial yang kedua ini tidak kalah meriahnya dengan kegiatan serupa sebelumnya, karena semangat dan antusias pemuda di Kecamatan Terentang ini juga cukup tinggi, anak-anak siswa dan mahasiswa tidak canggung untuk terjun langsung ke sawah yang digenangi air untuk melakukan penanaman padi serentak.
Baca juga: Kubu Raya menjadikan Robo'-robo' ajang wisata unggulan

Muda menuturkan, kegiatan ini merupakan salah satu strategi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk menjadikan isu pertanian dan ketahanan pangan menjadi bagian yang sangat penting bagi Kubu Raya dan Kalbar khususnya.

"Kenapa kegiatan ini memakai kata gerakan, karena pola kegiatan ini akan menjadi gerakan massive dan menjadi tren baru bagi Indonesia agar program ini menjadi penggerak bagi masyarakat dalam membangkitkan peradaban pangan yang sangat penting dan berharga sekaligus cara kita untuk mengembalikan kejayaan beras lokal Kubu Raya yang hilang dari pasaran selama 5 tahun terakhir ini", tuturnya.

Dia menjelaskan, Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial ini merupakan bagian dari cara bagi Pemerintah Daerah untuk memperkuat pangan yang cukup besar di daerah ini dengan melibatkan anak-anak milenial ssperti anak-anak TK, PAUD, SD, SMP, SMA bersama ibu-ibu rumah tangga dan Yayasan Swadaya Dian Khatulistiwa (YSDK) Kalbar, Kapal Pemuda Indonesia, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Kalbar, jajaran Dinas Pertanian Provinsi Kalbar dan Komunitas Drone.

"Alhamdulillah, di kepemimpinan saya bersama pak Wakil Bupati Sujiwo yang baru berjalan 9 bulan ini juga mengingatkan kita bahwasanya dalam kita memperjuangkan umat ini juga adalah bagaimana upaya-upaya kita dalam menggerakkan anak-anak muda agar kedepan kita berupaya memaksimalkan potensi yang ada di kampung kita", katanya.
Baca juga: Bupati Kubu Raya berharap pemuda pasarkan wisata desa

Menurutya, momentum ini sangat penting bagi Kubu Raya dan Kalimantan Barat diharapkan semangat pemuda dan generasi di daerah ini mampu menjadi bagian dalam mewujudkan dan mengembalikan program beras lokal Kubu Raya untuk mendukung kemandirian pangan di Provinsi dan Indonesia.

"Untuk itu kepada semua birokrasi, masyarakat, pelajar, mahasiswa para pemuda kaum milenia mudah-mudahan event yang luar biasa bagi Kubu Raya dan Kalimantan Barat ini mampu memanfaatkan lahan produktif sehingga menghasilkan sesuatu yang dapat membahagiakan orang banyak", katanya.

Pria yang mendapatkan julukan Bupati Beras oleh warganya karena keberhasilannya dalam menjalankan program beras lokal Kubu Raya ini menegaskan, bahwasanya kampung itu bukanlah masa lalu, justru sekarang kampung itu merupakan masa depan karena semuanya berasal dari kampung mulai dari peradaban, adat istiadat, budaya dan tata keramah.

"Semua peradaban yang ada saat ini, semuanya dimulai dari kampung. Bagian peradaban sungai, peradaban bercocok tanam dan itu Semua dimulai dari kampung yang memiliki nilai yaitu nilai bergotong royong, nilai kepedulian, nilai keikhlasan, nilai edukasi, nilai intergritas, nilai kejujuran nilai didikasih kita," kata Muda.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya dorong BUMDes kelola desa wisata