Kupang (ANTARA) - Pemerintah Desa Mata Air, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengucurkan dana sebanyak Rp350 desa untuk membangun fasilitas penunjang di lokasi wisata Pantai Sulamanda berupa gedung serba guna.
“Anggaran Rp350 juta ini dari dana desa yang kami kucurkan lewat BUMdes Ina Huk untuk membangun fasilitas gedung serba guna di Pantai Sulamanda,” kata Kepala Desa Mata Air, Benyamin Kanuk, ketika dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu.
Baca juga: Situs pekuburan Belanda, potensi wisata Kupang yang telantar
Dia mengatakan, pembangunan gedung serba guna itu untuk menjawab kebutuhan wisatawan yang selama ini kesulitan menggunakan fasilitas yang memadai ketika berkunjung dalam jumlah banyak ke Pantai Sulamanda.
Dia menjelaskan, saat ini, lokasi wisata itu sudah dilengkapi dengan dua lapak dengan daya tampung yang terbatas untuk beberapa orang saja. Lapak tersebut, lanjutnya, disewakan kepada pengunjung dengan tarif Rp100.000 sekali pakai tanpa ada batas waktu.
“Dua lapak ini juga selalu penuh diboking, apalagi saat akhir pekan, sehingga pengunjung lain yang datang dalam bentuk rombongan kesulitan mendapat tempat,” katanya.
Dia menambahkan, “Saat ini embangunan gedung serba guna tersebut sedang dikerjakan di lapangan dan ditarget kami bisa digunakan mulai 2019 ini.”
Baca juga: Pemkab Kupang kembangkan wisata Pantai Haubenkase
Benyamin mengatakan, pemerintah desa terus mengembangkan Pantai Sulamanda yang mengandalkan keindahan alam dan pantai itu sebagai sumber kekuatan ekonomi desa.
Dalam beberapa tahun terkahir, lanjutnya, pihaknya telah menyertakan modal melalui BUMDes untuk pengembangan objek wisata itu di antaranya mulai 2017 sebanyak Rp100 juta, 2018 100 juta, dan 2019 sebanyak Rp400 juta yang diantaranya untuk membangun gedung serba guna.
“Jadi penataan Pantai Sulamanda menjadi prioritas kami karena saat ini semakin ramai dikunjungi dengan rata-rata paling kurang 200 orang per hari dan mencapai lebih dari 500 orang pada akhir pekan," katanya.
Dia menambahkan, selain pembangunan infrastruktur pendukung, pemerintah desa bersama masyarakat juga terus melakukan gerakan pembersihan lokasi wisata untuk menghadirkan kenyamanan bagi pengunjung.
“Gerakan bersih-bersih lokasi wisata juga terus kami jalankan, selain itu kami juga sudah lakukan penanaman sebanyak 2.800 anakan bakau di Sulamanda,” katanya.
Baca juga: Pemkot Kupang bersiap wujudkan kota wisata yang kondusif