Empat ikon pariwisata Sulut masuk dalam "100 National Calendar of Events"

id pariwisata sulut,Calender of event

Empat ikon pariwisata Sulut masuk  dalam "100 National Calendar of Events"

Salah satu peserta parade menggunakan kostum bermotif bunga pada pelaksanaan Tomohon International Flower Festival (TIFF). TIFF kemudian menjadi salah ikon pariwisata Sulut dari empat iven besar yang dimasukkan Kementerian Pariwisata dalam "100 Calendar of Events" tahun 2020. (1)

Empat ikon pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) masuk dalam "100 National Calendar of Events" (CoE) 2020 yang baru saja diluncurkan Kementerian Pariwisata.
Manado (ANTARA) - Empat ikon pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) masuk dalam "100 National Calendar of Events" (CoE) 2020 yang baru saja diluncurkan Kementerian Pariwisata.

"Empat ikon tersebut yaitu Tomohon International Flower Festival (TIFF), Festival Pesona Bunaken, Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) dan Manado Fiesta," ujar Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Sulut, Judhistira Siwu di Manado, Kamis.
Baca juga: Menpar inginkan pembangunan atraksi wisata di Likupang Sulut dipercepat

Pada  2019, sebut Judhistira, Kementerian Pariwisata memasukkan tiga ikon besar pariwisata provinsi ujung utara Sulawesi itu, keberhasilan ini karena didukung kerja keras dan kerja bersama semua pemangku kepentingan di daerah.

Kepala Dinas Pariwisata Daniel Mewengkang menambahkan, keberhasilan yang diraih ini tidak lepas dari komitmen Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw dan pemangku kepentingan terkait memajukan sektor pariwisata.

Selanjutnya, Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata Dino Gobel berujar, kesuksesan ini harus dijadikan motivasi bagi daerah-daerah lain menyelenggarakan event.

"Dengan kerja keras seluruh elemen dan komitmen yang kuat dari kepala daerah, kami optimistis ke depan event di daerah lain dapat semakin baik dan berhasil," sebutnya.
Baca juga: Kehadiran kawanan Duyung di pinggir pantai Sangihe dijadikan objek wisata

Penetapan "CoE Wonderful Indonesia" berawal dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat "Sail Tomini"  2015 , di mana diharapkan penyelenggaraan event di Indonesia mempunyai standar nasional dan internasional baik dari segi koreografi, arrangement music, maupun penataan kostum atau busana.

CoE Wonderful Indonesia pertama kali dibukukan dan dibuat 2017, namun saat itu belum menggunakan kurator dalam pemilihan event.

Kemenpar hanya meminta usulan "top three events" dari masing-masing provinsi, dan kemudian tahun berikutnya 2018 hingga sekarang penentuan CoE wajib menggunakan kriteria 3C (Cultural/Creative Values; Commercial and Communication Values, serta CEO Commitment) dan dikurasi oleh para kurator profesional di bidangnya.

Ratusan event pariwisata yang diusulkan daerah dari 34 provinsi di seluruh Indonesia kemudian dikurasi oleh tim kurator Kemenpar untuk ditetapkan sebagai "100 CoE Wonderful Indonesia 2020", termasuk di dalamnya menetapkan "Top-10 CoE 2020".

Keseluruhan event yang masuk dalam "CoE 2020" akan mendapatkan pendampingan dan dukungan promosi media (pre, on, dan post), serta dukungan penyelenggaraan oleh Kemenpar agar memiliki nilai jual serta lebih menarik bagi wisatawan.