Pekan Kebudayaan Nasional menampilkan permainan tradisional

id pekan kebudayaan nasional,Permainan tradisional

Pekan Kebudayaan Nasional menampilkan permainan tradisional

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramly. (Antara/Aubrey Fanani)

Jakarta (ANTARA) - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menampilkan berbagai kegiatan antara lain uliner, kompetisi permainan tradisional, pameran budaya, teknologi dan pagelaran budaya. 

Acara itu dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, mulai Senin (7/10) hingga Minggu (13/10) di bawah tema "Ruang Bersama Indonesia Bahagia” sebagai wadah fasilitasi ekspresi keberagaman budaya dan mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.

Baca juga: Pemprov Lampung gelar lomba permainan tradisional di Festival Krakatau 2019

Siaran pers Sekretariat Kabinet, dalam laman www.setkab.go.id, Selasa malam, menyebutkan masyarakat bisa menikmati lima aktivitas secara gratis, dengan yang pertama kompetisi permainan rakyat berbasis obyek pemajuan kebudayaan atau "Pasanggiri".

Permainan yang dilombakan dari tingkat desa hingga pusat adalah gobak sodor, terompah panjang, egrang, dan lari balok.

Masyarakat juga dapat menikmati Kampung Permainan Rakyat yang sederhana yang tidak memerlukan peralatan, fasilitas, atau logistik yang rumit. Kegiatan itu diharapkan mengasah dan mengembangkan permainan rakyat agar lebih menarik dan menjadi perhatian publik.

Kegiatan kedua adalah pameran kekayaan budaya 34 provinsi, Wastra Nusantara, Warisan Budaya Takbenda, Warisan Dunia, Kultur Perkayuan, Capaian Pemajuan Kebudayaan, Desa Percontohan Pemajuan Kebudayaan, Seni Rupa, artefak-artefak kebudayaan, purwarupa teknologi pemajuan kebudayaan hasil inovasi dari Kemah Budaya Kaum Muda, serta karya-karya unggulan dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang ditampilkan untuk publik.

Baca juga: "Dolanan Nusantara" Ajak Anak Bermain Permainan Tradisional

Aktivitas ketiga adalah "Sawala Wicara" atau konferensi yang membahas berbagai isu antara lain pengetahuan tradisional, florikultura, ekonomi budaya, asal-usul DNA, ekologi, etno astronomi, etno botani, hingga ketahanan pangan.

Konferensi ini menjadi ruang pencerahan publik yang bertujuan mempersiapkan perencanaan pembangunan berbasis kebudayaan.

Kegiatan keempat meliputi Pagelaran Karya Budaya utusan 34 provinsi serta kultur urban.

Beberapa seniman tanah air turut meramaikan tiga panggung pertunjukkan di PKN antara lain Rahayu Supanggah, Ki Manteb Sudharsono, Didi Kempot, Barasuara, Navicula, Ras Muhamad, Maliq & D’Essentials, Fourtwnty, Danilla Riyadi, dan Naura.

Terakhir, Pawai Budaya bertajuk ”Parade Digdaya Nusantara” yang akan diikuti 10.000 orang dengan 200 penari Indonesia Permai dan pertunjukan Suara Anak Bangsa dan Rampak Nusantara dari 640 peserta Gerakan Seniman Masuk Sekolah.