Benin puas serta bangga meski terhenti di perempat-final
Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Benin mengaku tetap puas dan bangga atas penampilan mereka dalam Piala Afrika 2019, meski langkahnya terhenti di babak perempat-final usai dikalahkan Senegal 0-1 di Stadion 30 Juni, Kairo, Mesir, Kamis dini hari WIB.
Terlebih lagi sang pelatih Michel Dussuyer yakin sebelum laga perempat-final dimulai, Benin bakal melakoni pertandingan sulit kontra Senegal, salah satu tim unggulan turnamen.
"Kami tahu pertandingan ini akan sulit, sebagaimana sudah terjadi sejak awal turnamen di mana kami menghadapi tim-tim besar seperti Maroko maupun Ghana," kata Dussuyer selepas pertandingan dilansir turnamen.
"Walau kalah, kami puas dengan penampilan di sepanjang turnamen ini," ujarnya menambahkan.
Piala Afrika 2019 merupakan kali kedua Dussuyer menukangi Benin di putaran final turnamen tertinggi Benua Hitam tersebut.
Dengan mencapai perempat-final di Mesir, Benin sukses memperbaiki catatan mereka di Piala Afrika setelah tiga edisi sebelumnya selalu terhenti di babak penyisihan grup.
Bahkan, Benin juga berhasil menjungkalkan Maroko, salah satu tim favorit juara sebelum turnamen dimulai, dalam laga 16 besar.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemain saya. Kami jelas kecewa tersingkir, tapi kami tak boleh menundukkan kepala," kata Dussuyer.
"Turnamen ini memberikan kesempatan kami mengambil langkah baru dan para pemain jelas membuat masyarakat Benin bangga," pungkasnya.
Terlebih lagi sang pelatih Michel Dussuyer yakin sebelum laga perempat-final dimulai, Benin bakal melakoni pertandingan sulit kontra Senegal, salah satu tim unggulan turnamen.
"Kami tahu pertandingan ini akan sulit, sebagaimana sudah terjadi sejak awal turnamen di mana kami menghadapi tim-tim besar seperti Maroko maupun Ghana," kata Dussuyer selepas pertandingan dilansir turnamen.
"Walau kalah, kami puas dengan penampilan di sepanjang turnamen ini," ujarnya menambahkan.
Piala Afrika 2019 merupakan kali kedua Dussuyer menukangi Benin di putaran final turnamen tertinggi Benua Hitam tersebut.
Dengan mencapai perempat-final di Mesir, Benin sukses memperbaiki catatan mereka di Piala Afrika setelah tiga edisi sebelumnya selalu terhenti di babak penyisihan grup.
Bahkan, Benin juga berhasil menjungkalkan Maroko, salah satu tim favorit juara sebelum turnamen dimulai, dalam laga 16 besar.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemain saya. Kami jelas kecewa tersingkir, tapi kami tak boleh menundukkan kepala," kata Dussuyer.
"Turnamen ini memberikan kesempatan kami mengambil langkah baru dan para pemain jelas membuat masyarakat Benin bangga," pungkasnya.