Lampung Tengah, (ANTARA Lampung) - Bupati Lampung Tengah Mustafa dan petani melaksanakan gropyokan tikus di Kampung Rejosari Kecamatan Seputihmataram, untuk mengantisipasi gagal panen di kecamatan setempat.
Berbekal kayu dan alat pengasapan, Mustafa bersama petani, Kamis bersama-sama memburu tikus yang berkeliaran dan merusak tanaman petani. Dari gropyokan (membasmi secara massal), puluhan tikus berhasil ditangkap dan dibasmi.
Kasim, petani setempat mengatakan, masa tanam kali ini petani di Kecamatan Seputihmataram mendapat banyak serangan hama tikus, hama penggerek batang dan penyakit kerdil. Berbagai upaya pembasmian telah dilaksanakan, namun pembasmian harus dilakukan secara berkala.
"Ada sekitar 96 hektare sawah petani yang diserang. Dikhawatirkan ini bakal berdampak pada hasil panen raya nantinya. Penyemprotan dan pengasapan sudah kami lakukan, namun jumlah hama tersebut banyak, jadi pembasmian hama harus dilakukan berkala," kata Kasim.
Dia pun sangat mengapresiasi langkah Bupati Mustafa yang mau terjun langsung ke bawah dan turut membantu petani membasmi hama tikus. Pada kesempatan itu, ia meminta bantuan alat pembasmi tikus kepada bupati.
"Saya apresiasi sekali. Beliau mau turun langsung mendengarkan keluhan petani. Baru kali ini saya melihat pemimpin ikut gropyokan tikus. Mudah-mudahan permasalahan hama bisa teratasi, hasil panen petani bisa maksimal," kata dia.
Sementara itu, Bupati Mustafa mengatakan swasembada pangan harus terus dipertahankan di Lampung Tengah. Berbagai upaya dilakukan agar hasil panen maksimal dan melimpah.
"Termasuk pembasmian hama. Ini adalah upaya kami mengantisipasi gagal panen. Saya harap langkah ini bisa diterapkan di semua kecamatan, bahu membahu membasmi hama. Kami harap agar hasil panen melimpah dan petani untung," tambahnya.
Terkait permasalahan yang dihadapi petani, bupati menginstruksikan langsung kadis pertanian untuk menindaklanjuti dan mencari solusi. Pihaknya siap memberikan bantuan baik obat-obatan maupun peralatan yang dapat menunjang hasil pertanian.
"Lampung Tengah adalah lumbung pertanian. Menyumbang 30 persen kebutuhan pangan di Lampung. Tentunya ini adalah potensi yang harus dipertahankan dan ditingkatkan. Pemerintah siap mendukung apapun yang mampu meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani," katanya. *