Waykanan Gropyokan Tikus di Lahan Padi Petani

id wayka gropyok tikus, bupati waykanan, raden adipati surya

Waykanan Gropyokan Tikus di Lahan Padi Petani

Bupati Waykanan, Raden Adipati Surya bersama pejabat setempat melakukan gropyokan tikus di areal persawahan Kampung Serdangkuring, Kecamatan Bahuga, Selasa (29/8) (FOTO: ANTARA Lampung/Emir FS)

Waykanan (ANTARA Lampung) - Bupati Waykanan, Provinsi Lampung Raden Adipati Surya bersama pejabat setempat melakukan gropyokan tikus di areal persawahan Kampung Serdangkuring, Kecamatan Bahuga guna mengurangi populasi hama tanaman padi tersebut.

Bupati Waykanan itu, di Blambanganumpu, Waykanan, Selasa (29/8) mengatakan tikus sawah termasuk hama yang relatif sulit dikendalikan.

Reproduksi tikus per tahun 5-10 kali melahirkan, serta perkembangbiakan dan mobilitasnya yang cepat serta daya rusak pada tanaman padi yang cukup tinggi, menyebabkan hama ini selalu menjadi ancaman pada tanaman padi.

Menurutnya, kerugian petani akibat serangan tikus sangat besar karena sudah menyerang sejak padi masih dipersemaian hingga menjelang panen.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya menekan populasi tikus sebaiknya dilakukan secara terus menerus mulai dari saat pratanam hingga menjelang panen.

Pengendalian hama tikus ini dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan sanitasi tanaman dan lingkungan yaitu dengan membersihkan semak semak dan rerumputan, membongkar liang dan sarang serta tempat perlindungan lainnya, secara langsung menangkap dan membunuhnya, memasang jebakan, mengatur waktu tanam, serta memanfaatkan musuh alami yang menghambat populasi tikus seperti ular sawah dan burung hantu, serta dengan menggunakan racun tikus.

"Dengan beberapa cara ini mungkin bisa menekan angka populasi tikus yang ada di Kabupaten Waykanan, semoga cara ini masyarakat bisa terbantu," katanya.

Adipati mengharapkan, gerakan pengendalian hama tikus ini, serangan hama tikus dapat diminimalisasi sehingga diharapkan hasil panen akan lebih baik.

"Saya mengharapkan agar kegiatan ini bisa kami lakukan secara terpadu dengan melibatkan peran serta masyarakat/kelompok tani, tokoh masyarakat dan pemerintah," kata dia.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perternakan Kabupaten Waykanan Maulana Muhidan mengatakan kegiatan ini sudah direncanakan sejak dua bulan lalu. Tetapi baru kali ini bisa dilakukan, karena akan memasuki masa tanam. "Jadi baru kami lakukan Senin (28/8), agar bila padi sudah tumbuh besar tidak dirusak oleh hama tikus," ujar Maulana Muhidan.

Pelaksanaan gopyokan tikus ini, sangat membantu para petani karena bisa mengurangi hama yang ada, selain populasi dalam setahun sangat cepat berkembang biak.

"Saya melihat masyarakat berseta bupati, Dandim, perwakilan provinsi dan tamu undangan sangat antusias untuk melakukan gopyokan tikus ini. apalagi dalam waktu dekat akan dilakukan tanam padi dimusim kemarau ini," kata dia.

Maulana mengharapkan, kedepan akan dilakukan juga di sawah- sawah lainnya agar perkembangbiakan tikus tidak begitu pesat.

Kepala UPTD BPTPH DTPH Provinsi Lampung Bagiyo warsito mengatakan jika saat ini mulai muncul gejala serangan hama tikus pada tanaman petani di wilayah Waykanan, namun serangan itu sifatnya masih ringan. Untuk mengantisipasi meluasnya serangan maka pihaknya mendukung melaksanakan gropyokan dengan cara memberikan umpan beracun yang disebabkan tanamannya sudah besar.

Dia menjelaskan berdasarkan pada hasil pemantauan pihaknya ke sejumlah lokasi tanaman petani itu, serangan hama tikus di hamparan sawah petani di Kecamatan Bahuga itu terjadi secara merata, akan tetapi seranganya masih ringan dan terjadi masih pada spot-spot tertentu saja. Namun jika tidak segera diatasi, dikhawatirkan serangan makin meluas.

"Semoga gerakan ini bisa bermanfaat dan bisa membantu masyarakat, serta bisa diteruskan oleh kelompok tani lainnya," harapnya.


(ANTARA)