Kelapa Naik, Petani Senang

id Kelapa Naik, Petani Senang, kopra, kebunm, petani, santan, sayuran, kampung, harga

Kelapa Naik, Petani Senang

Pohon kelapa yang masih berbuah lebat, di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Perovinsi Lampung. (ANTARA FOTO Dok/M.Tohamaksun).

Harga kelapa tahun ini boleh dibilang paling tinggi, diharapkan bisa bertahan atau bahkan bisa lebih tinggi lagi."
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Warga petani pada sejumlah desa di Provinsi Lampung menyambut baik naiknya harga buah kelapa di awal tahun 2014, setelah sebelumnya sempat merosot tajam di pertengahan hingga menjalang akhir 2013.

Petani di Desa Kampungbaru, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, Ilyas (60), di Kampungbaru, Minggu menjelaskan harga buah kelapa di desanya cukup baik, bahkan bisa dibilang tertinggi pada musim panen kelapa di awal 2014.

"Harga buah kelapa sekarang naik, setelah sebelumnya turun," kata Ilyas yang mengaku memiliki tujuh lokasi kebun kelapa itu.

Dia menjelakan harga buah kelapa kualitas super (ukuran besar) Rp4.000/gandeng (dua buah) dari sebelumnya hanya sekitar Rp3.200 hingga Rp3.500/gandeng.

Kemudian kelapa ukuran sedang naik dari Rp2.000 menjadi Rp2.800 sampai Rp3.000/gandeng, dan kelapa kualitas kelas tiga atau kecil-kecil yang semula Rp1.000 hingga Rp1.200/gandeng menjadi sekitar Rp1.500/gandeng.

Sementara seorang pedagang pengumpul hasil bumi, Papi, mengatakan, untuk harga buah kelapa yang kualitasnya super ukurannya paling besar bahkan bisa mencapai di atas Rp4.000/gandeng.

"Harga kelapa tahun ini boleh dibilang paling tinggi, diharapkan bisa bertahan atau bahkan bisa lebih tinggi lagi" katanya.

Para petani di Desa Kampungbaru dan sekitarnya, memasuki awal tahun 2014 sedang melakukan panen raya buah kelapa yang biasa dilakukannya antara tiga hingga empat bulan sekali dalam satu tahun.

Meski harga buah kelapa naik, namun para petani dan pedagang pengumpul mengaku bahwa hasil panen buah kelapa di awal tahun 2014 ini masih agak berkurang dari kondisi normal.

Pada tahun 2012 kebun kelapa di kawasan pantai laut setempat dilanda kemarau panjang, akibatnya berdampak pada merosotonya produksi pada tahun 2013.

"Sepanjang tahun 2013 produksi buah kelapa merosot, jarang bahkan buahnya kecil-kecil dan harganya jatuh. Tahun ini diharapkan sudah mulai pulih dan harganya mahal," kata Ilyas lagi.

Kenaikan harga buah kelapa juga terjadi di Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah sekitar 100 Km Barat Laut Kota Bandarlampung, dan di Desa Wonoharjo, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung sekitar 250 Km sebelah utara Kota Bandarlampung.

Selama ini Provinsi Lampung termasuk salah satu sentra produksi buah kelapa dengan produksi cukup besar di Indonesia, dengan luas areal perkebunan kelapa lebih dari 150.000 hektare.

Luas areal sebanyak itu tersebar di beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, dan Kabupaten Lampung Utara.

Buah kelapa itu selain untuk memenuhi kebutuhan kelapa parut, santan, atau bahan baku minyak goreng serta kopra di Lampung sendiri, juga banyak dipasok untuk memenuhi kebutuhan provinsi tetangga, seperti Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Provinsi Banten.