Gubernur Lampung dorong inovasi naikkan produksi dan konsumsi protein

id Peternakan lampung, inovasi peternakan, kesehatan hewan, Pemprov lampung

Gubernur Lampung dorong inovasi naikkan produksi dan konsumsi protein

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menyapa para anjing Balai Karantina yang terlatih untuk menekan kasus penyelundupan satwa dilindungi. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Lampung harus terus mendorong terciptanya inovasi, sebagai upaya mempercepat peningkatan produksi populasi ternak ke depan

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta berbagai pihaknya untuk meningkatkan inovasi di sektor peternakan untuk mempercepat peningkatan produksi dan konsumsi protein di daerahnya.

"Lampung harus terus mendorong terciptanya inovasi, sebagai upaya mempercepat peningkatan produksi populasi ternak ke depan. Maka pemerintah daerah telah​​​​​ melakukan perbaikan genetik ternak yang diterapkan dengan teknologi inseminasi buatan," ujar Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan, sektor peternakan di Lampung harus berfokus dalam pengembangan inseminasi buatan pada ternak dengan memperkuat kolaborasi dengan universitas, balai, salah satunya Balai Inseminasi Buatan. Sekaligus harus mendorong setiap daerah memiliki mantri hewan yang bisa membantu pelaksanaan inseminasi buatan pada ternak.

"Ada beberapa sapi milik masyarakat yang akan melahirkan tahun depan. Agar mendukung produktivitas jangan ada sapi jantan yang mandul. Oleh karena itu perlu melakukan berbagai inovasi di bidang peternakan," ucap dia.

Dia menjelaskan, berdasarkan laporan saat ini ada 16 ekor sapi jantan yang siap menjadi sumber benih. Sapi itu terdiri dari empat ekor sapi Limousin, dua ekor sapi Simental, lima ekor sapi Brahman, empat ekor sapi Madura. Dari 16 ekor sapi jantan tersebut bisa menghasilkan 50 ribu ekor anak sapi melalui inseminasi.

"Selain itu Pemerintah Provinsi Lampung pun telah menerbitkan 30 sertifikat NKV bagi unit usaha dan rumah pemotongan hewan (RPH) dalam rangka memajukan pembangunan sektor peternakan serta kesehatan yang berkelanjutan," katanya.

Menurut dia, tantangan ke depan tidaklah ringan dengan kebutuhan protein hewan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, dan perbaikan taraf hidup masyarakat.

Berdasarkan data FAO konsumsi daging dunia diperkirakan naik 14 persen pada 2030. Serta Lampung konsumsi daging per kapitanya masih sangat kecil di bawah nasional, dan konsumsi ayam pun masih sangat kecil.

"Kesadaran akan gizi, kesehatan, dan makanan sehat ini membuat konsumsi naik. Di satu sisi Lampung akan mengejar ketertinggalan konsumsi per kapitan nasional. Oleh karena itu sektor peternakan harus diperkuat dengan inovasi dan berbagai instrumen pendukung," tambahnya.

Menurut dia, penguatan Balai Karantina, UPTD Kesehatan Hewan, dan Pakan, laboratorium harus semakin diperkuat untuk mendukung ekosistem peternakan Lampung.

"Kalau kita kuat sektor peternakannya, maka pendapatan masyarakat meningkat, usaha-usaha peternakan meningkat. Sehingga ekonomi daerah berjalan dengan baik," ujar dia.

Pewarta :
Editor : Agus Wira Sukarta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.