Realisasi belanja negara di Lampung hingga Agustus 2025 capai Rp20,51 triliun

id DJPB lampung, APBN lampung, belanja negara di lampung

Realisasi belanja negara di Lampung hingga Agustus 2025 capai Rp20,51 triliun

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Lampung Purwadhi Adhiputranto saat menerangkan kinerja APBN di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Sedangkan realisasi transfer ke daerah sebesar Rp15,6 triliun atau sudah mencapai 67,64 persen dari pagu sebesar Rp23,09 triliun, katanya

Bandarlampung (ANTARA) - Realisasi belanja negara dalam penyaluran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di Provinsi Lampung hingga Agustus 2025 mencapai Rp20,51 triliun.

"Realisasi belanja negara hingga Agustus sebesar Rp20,51 triliun atau sudah mencapai persentase 63,40 persen dari pagu Rp32,35 triliun," ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Lampung Purwadhi Adhiputranto, di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan rincian untuk belanja pemerintah pusat dengan pagu Rp9,25 triliun memiliki realisasi sebesar Rp4,93 triliun. Realisasi komponen pembentuk realisasi belanja pemerintah pusat berasal dari belanja pegawai memiliki realisasi sebesar Rp3,06 triliun, realisasi belanja barang Rp1,56 triliun, belanja modal Rp275 miliar, dan bantuan sosial Rp26,74 miliar.

"Sedangkan realisasi transfer ke daerah sebesar Rp15,6 triliun atau sudah mencapai 67,64 persen dari pagu sebesar Rp23,09 triliun," katanya.

Dia menjelaskan realisasi transfer ke daerah tersebut berasal dari berapa realisasi, seperti dana bagi hasil dengan realisasi sebesar Rp410,42 miliar, dana alokasi umum Rp9,94 triliun, dana transfer khusus Rp3,33 triliun, dana desa Rp1,8 triliun, dan insentif fiskal Rp85,77 miliar.

"Lalu ada defisit anggaran regional Lampung hingga 31 Agustus 2025 tercatat sebesar Rp13,5 triliun, mengalami penyempitan 14,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Defisit yang lebih terkendali ini mencerminkan optimalisasi penerimaan, disertai pengelolaan belanja negara yang lebih efisien," katanya lagi.

Menurut dia, APBN akan tetap berperan sebagai peredam gejolak atas dampak ketidakpastian perekonomian global untuk menjaga daya beli masyarakat dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal.

Pewarta :
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.