Gubernur Lampung dorong petani ubi kayu beralih tanam ke padi dan jagung

id Gubernur Lampung, petani ubi kayu, pertanian lampung

Gubernur Lampung dorong petani ubi kayu beralih tanam ke padi dan jagung

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat memberi keterangan terkait perkembangan sektor pertanian di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Saat ini harga jagung dan padi sedang bagus

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mendorong petani ubi kayu dapat beralih menanam padi dan jagung untuk menjamin stabilitas harga komoditas serta meningkatkan pendapatan petani di daerah itu.

"Saat ini harga jagung dan padi sedang bagus, sehingga kami akan mendorong petani singkong untuk migrasi ke padi gogo atau padi biasa atau jagung," ujar Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan petani akan mendapatkan harga yang lebih baik dengan melakukan peralihan tanam sebab pemerintah menjamin harga gabah dan jagung. Selain itu, gabah dan jagung telah menjadi komoditas pangan strategis serta terdapat larangan impor untuk dua komoditas tersebut.

"Lalu adapula potensi nilai tambah dari kegiatan hilirisasi yang ruangnya masih sangat lebar, ini akan menjadi program ketahanan pangan. Kami melihat akan sangat lebih baik dan bagus kalau mengembangkan dua komoditas yang memang sudah dijamin pemerintah tersebut. Dan Lampung sudah menjadi perhatian utama untuk dua komoditas tersebut," katanya.

Ia mengakui saat ini masih terdapat permasalahan dari proses perpindahan penanaman singkong ke jagung atau ke padi gogo yaitu persoalan ketersediaan air. Namun, hal ini dapat teratasi melalui bantuan dari PLN.

"Permasalahan ketersediaan air tersebut dapat teratasi dengan kehadiran PLN, dengan membantu penyediaan listrik agar cepat masuk ke daerah-daerah yang membutuhkan pompa secara masif di seluruh kabupaten dan kota," ucap dia.

Selain itu, sebagai insentif agar petani ubi kayu beralih menanam padi ataupun jagung, pemerintah sudah menyiapkan skema kredit usaha rakyat (KUR) untuk membantu pembiayaan para petani dalam mengusahakan lahannya.

"Kalau yang dibutuhkan air di daerah-daerah yang airnya kurang akan dibantu melalui pompanisasi yang listriknya diakomodir PLN. Sudah ada pemetaan daerah-daerah yang jauh dari irigasi yang selama ini hanya bisa ditanam singkong," tambahnya.

Baca juga: Ketua Baleg DPR dukung Mentan selesaikan masalah singkong di Lampung

Baca juga: Mentan pastikan atasi persoalan singkong di Lampung

Baca juga: Catat, sekarang impor singkong dan tapioka bakal dikenakan tarif bea masuk

Pewarta :
Editor : Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.