Lampung Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebutkan Program Petani Mitra Kejaksaan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini.
"Melalui Asta Karya 8 Program Kerja Petani Mitra Adyaksa, saya yakin kesejahteraan petani di Lampung meningkat," kata Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, di Lampung Tengah, Kamis.
Ia menyambut baik kehadiran program ini di daerahnya sebagai titik pertama pelaksanaan di Pulau Sumatera.
Menurut dia, Lampung memang layak menjadi pusat percontohan karena mempunyai peran strategis sebagai lumbung pangan nasional.
"Kita senang, ya. Lampung memang salah satu provinsi penunjang beras nasional. Kehadiran Adhyaksa di sini sebagai mitra petani adalah inisiatif cerdas dan inspiratif. Ini membuktikan bahwa urusan pangan bukan hanya tanggung jawab petani, tapi tanggung jawab kita bersama," ujarnya.
Gubernur juga memuji pendekatan Kejaksaan dalam mendampingi petani sebagai bentuk pencegahan akar permasalahan sosial.
"Saya melihat ini sangat strategis. Ketika petani makmur, maka problem-problem yang muncul karena ketidakadilan, kemiskinan, kriminalitas, itu akan berkurang. Jadi secara tidak langsung, kejaksaan juga mengurangi beban kerja penegakan hukum di hilir dengan membenahi hulu," tambahnya.
Terkait tantangan di lapangan, Gubernur Lampung juga menyinggung soal harga gabah yang belum seragam meskipun pemerintah pusat telah menetapkan Rp6.500 per kilogram.
"Kemarin di masa tanam pertama, Pak Prabowo sudah menetapkan harga gabah Rp6.500 per kilogram, tapi kami masih temukan ada beberapa tempat di Lampung yang belum menerapkan harga tersebut. Ini yang perlu kita kawal bersama. Kalau harga ini bisa merata, petani akan makin semangat, dan Lampung akan tumbuh lebih kuat," tegasnya.
Sementara itu, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Reda Mantovani menambahkan Kejaksaan memiliki sejumlah fokus utama dalam mendukung petani diantaranya pendampingan hukum untuk melindungi dari mafia pupuk dan sengketa lahan.
Lalu, penguatan akses teknologi dan pemasaran digital, serta pembangunan ekosistem pertanian berkelanjutan berbasis kemitraan.
"Kami ingin memastikan manfaat program langsung dirasakan petani, bukan hanya tertulis di atas kertas. Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa, dan petani adalah pahlawan kesejahteraan rakyat," tambahnya.
