Disparekraf Lampung: Tur area Krakatau dilakukan sepanjang tahun

id pariwisata lampung, wisata lampung,Gunung anak krakatau,Tur krakatau

Disparekraf Lampung: Tur area Krakatau dilakukan sepanjang tahun

Ilustrasi - Pelaksanaan tur Krakatau pada 2022 silam yang masih menggunakan kapal ferry dengan penumpang terbatas tamu VIP. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Selama ini memang tur Krakatau dilakukan secara terbatas hanya untuk tamu VIP

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung menyatakan bahwa pelaksanaan tur area Gunung Anak Krakatau saat ini dapat dilakukan sepanjang tahun dengan tetap mempertimbangkan keselamatan wisatawan.

"Selama ini memang tur Krakatau dilakukan secara terbatas hanya untuk tamu VIP. Dan tur berkeliling area Gunung Anak Krakatau dilakukan dengan kapal ferry yang dibiayai penuh oleh pemerintah daerah serta dilakukan hanya satu tahun sekali saat Festival Krakatau," ujar Kepala Disparekraf Provinsi Lampung Bobby Irawan, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menjelaskan, untuk tahun ini pemerintah daerah mencoba mengubah konsep tur area Krakatau agar dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat yang ingin berwisata berkeliling Gunung Anak Krakatau (GAK).

"Sekarang kami ubah, pelaksanaan tur ini dapat dilakukan sepanjang tahun. Tapi dengan batasan keamanan serta keselamatan turis jadi yang utama. Sebab Gunung Anak Krakatau ini kondisinya masih aktif," katanya lagi.

Dia melanjutkan tur area Gunung Anak Krakatau tersebut dilakukan kerja sama dengan agen pariwisata di Lampung yang menjual trip-trip wisata tur area Gunung Anak Krakatau.

"Dan dalam rangka Festival Krakatau, kegiatan tur area Krakatau di pekan keempat Juli akan tetap dilakukan. Dengan konsep kolaborasi sama seperti pelaksanaan tur sepanjang tahun. Hal ini karena adanya tantangan terkait situasi dan kondisi di Gunung Anak Krakatau, serta tantangan yang dihadapi pemerintah terkait efisiensi anggaran," ujar dia lagi.

Dia melanjutkan, pelaksanaan tur tersebut akan dimulai dari keberangkatan di Dermaga Canti, Lampung Selatan, kemudian wisatawan diajak bermalam di Pulau Sebesi sekaligus melaksanakan kegiatan edukasi terkait Gunung Anak Krakatau serta mempelajari kebiasaan masyarakat di Pulau Sebesi.

Setelahnya di pagi hari wisatawan akan diajak berkeliling area Gunung Anak Krakatau dalam parameter yang diizinkan sekitar dua kilometer dari lokasi gunung, dengan menggunakan perahu atau kapal nelayan.

"Ini semua dalam satu paket, dan kami terus mendorong kebijakan ini, karena pariwisata di Lampung ini harus berkelanjutan serta bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal di desa atau sekitar destinasi wisata," katanya pula.

Menurut dia, dengan adanya tur sepanjang tahun ini maka ekosistem pariwisata di desa akan bertumbuh, dimana penginapan, warung makan, dan berbagai jasa serta hasil karya masyarakat lokal di desa setempat dapat terjual ke wisatawan.

"Jadi ada nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan masyarakat, sehingga tidak lagi bergantung pada subsidi atau fasilitas gratis dari pemerintah. Sebab kalau menggunakan kapal ferry kurang mengedukasi sebab hanya sekali jalan saja," ujar dia.

Ia mengharapkan dengan adanya perubahan skema tur area Krakatau dengan pelaksanaan penjualan trip dilakukan sepanjang tahun kolaborasi bersama agen pariwisata, maka bisa meningkatkan juga kesejahteraan masyarakat di sekitar area Gunung Anak Krakatau.

"

Pewarta :
Editor : Agus Wira Sukarta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.