Lampung Selatan (ANTARA) - Kepolisian Resor Lampung Selatan (Lamsel) menggelar kegiatan khitanan massal dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Bhayangkara di halaman Mapolsek Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, pada Minggu.
Wakapolres Lampung Selatan, Kompol Silpa Yudiawan, di Kalianda, Minggu mengatakan, kegiatan tersebut merupakan wujud pengabdian Polri dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.
"Khitanan massal ini menjadi wujud nyata pelayanan Polri dalam bidang kesehatan, sekaligus mempererat hubungan silaturahmi dengan masyarakat. Kami berharap anak-anak yang mengikuti bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia," kata dia.
Menurutnya, sebanyak 100 anak dari berbagai wilayah seperti Kecamatan Bakauheni, Ketapang, Penengahan, Sragi, Palas, Kalianda, hingga Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran turut ambil bagian dalam kegiatan sosial yang bertujuan mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.
Ia menjelaskan, pelaksanaan khitanan dilakukan oleh tim medis profesional dari Jakarta yang tergabung dari berbagai rumah sakit dan klinik swasta.
“Tim ini dipimpin oleh Isma Elya, Str.Keb., yang juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial kesehatan lintas daerah. Kami membawa metode khitan laser karena lebih modern, minim risiko, dan proses pemulihannya lebih cepat. Ini menjadi pilihan terbaik untuk anak-anak," ujarnya.
Dirinya menambahkan, kegiatan semacam ini bukan hanya bentuk pelayanan medis, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan semangat kolaborasi kerjasama antar lembaga.
"Kami merasa terpanggil untuk terus berbagi keahlian demi masyarakat luas. Lewat kegiatan ini, kami belajar tentang pentingnya nilai kemanusiaan dan gotong royong yang semakin hari semakin dibutuhkan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek KSKP Bakauheni, AKP Edi Saputro, juga mengungkapkan bahwa tingginya antusiasme masyarakat mendorong pihaknya untuk menambah jumlah peserta dari semula 79 menjadi 100 anak.
"Animo masyarakat sangat luar biasa. Awalnya kami hanya menyediakan kuota 79 anak, namun karena tingginya permintaan, kuota ditambah menjadi 100 peserta," kata Edi.
