Bupati Lampung Selatan apresiasi aksi protes warga dengan tebar ikan di jalan rusak

id Lampung Selatan ,Bupati Lamsel ,Warga tebar ikan lele

Bupati Lampung Selatan apresiasi aksi protes warga dengan tebar ikan di jalan rusak

Ratusan warga menggelar aksi damai dengan menebarkan ratusan ekor ikan lele ke jalan berlubang di Kecamatan Palas. (ANTARA/HO/Warga)

Lampung Selatan (ANTARA) - Bupati Kabupaten Lampung Selatan Radityo Egi Pratama saat dikonfirmasi, Jumat, mengatakan dirinya mengapresiasi kritikan warga dengan menggelar aksi damai dengan menebar ratusan ikan lele ke jalan rusak dan berlubang di Kecamatan Palas.

“Saya apresiasi kreativitas masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Terima kasih sudah beraspirasi dengan cara yang unik dan kreatif,” kata Bupati Radityo.

Ia memastikan pembagian infrastruktur menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan. Hanya ,saja menurutnya, untuk merealisasikan infrastruktur butuh proses pelaksanaan. Terlebih APBD 2025 sudah dirancang dan ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya.

“Saya paham betul masyarakat sudah terlalu lama tidak diperhatikan perbaikan infrastrukturnya. Tapi yang masyarakat juga perlu pahami, dalam melaksanakan pekerjaan infrastruktur itu ada prosesnya. Bismillah kita perbaiki sama-sama," kata dia.

Sebelumnya ratusan masyarakat di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, menggelar aksi unjuk rasa dengan menebar sebanyak 400 ikan lele ke jalan yang berlubang pada Kamis (10/4).

Penebaran ikan lele di jalan penghubung antar Desa Bumi Daya, Tanjung Jaya, Bumi Asri, Bumi Asih, Bumi Restu, dan Pulau tersebut, bentuk protes warga lantaran jalan yang kondisinya rusak parah sudah lama tidak tersentuh perbaikan.

Salah satu warga Desa Bumi Restu, Rheo Shely mengatakan aksi ratusan warga turun ke jalan tersebut bentuk protes dan mendesak pemerintah daerah dan provinsi agar segera membangun jalan penghubung antar kecamatan yang kondisinya rusak parah.

"Jalan tersebut juga tidak hanya penghubung antar-desa, melainkan jalur itu penghubung antar-kecamatan bahkan jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur," kata Rheo saat diwawancarai di Palas, Kamis.

Ia menjelaskan seluruh warga setempat sangat mengeluhkan jalan rusak tersebut, bahkan jalan itu sudah rusak lebih dari 10 tahun dah hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan.

"Jalan ini sudah lama rusaknya, kalau kondisi hujan lubang-lubang terisi penuh dengan air dan sangat membahayakan pengguna jalan. Dan harapan kami dengan adanya aksi ini Pemkab Lampung Selatan bisa prihatin dan memperbaiki jalan yang kondisinya rusak parah ini," katanya.

Menurutnya, jalur ini menjadi urat nadi aktivitas pertanian warga yang mayoritas petani padi dan jagung di Kecamatan Palas, bahkan wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu lumbung pangan di Lampung Selatan.

“Kami masyarakat di Kecamatan Palas ini tidak butuh janji, Pak Bupati. Kami hanya ingin pembangunan jalan yang adil dan merata,” ucapnya.

Ia menerangkan warga menilai pemerintah daerah kurang adil dalam pemerataan pembangunan. Mereka berharap pemerintah mendengarkan suara masyarakat yang selama ini merasa terpinggirkan.

"Aksi damai ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan tuntutan atas minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur jalan desa yang sangat vital bagi roda perekonomian dan pertumbuhan masyarakat di wilayah Kecamatan Palas," ujarnya.

Ratusan warga menggelar aksi damai dengan menebarkan ratusan ekor ikan lele ke jalan berlubang di Kecamatan Palas. (ANTARA/HO/Warga)



L