Unila Top 15 kolaborator BRIN dengan 116 publikasi penelitian

id lampung, unila, universitas lampung, universitas, kampus hijau

Unila Top 15 kolaborator BRIN dengan 116 publikasi penelitian

Unila Top 15 kolaborator brin dengan 116 publikasi penelitian (ANTARA/HO-Unila)

Bandarlampung (ANTARA) - Universitas Lampung (Unila) berhasil meraih penghargaan sebagai perguruan tinggi Top Kolabolator #15 Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam bidang riset dan publikasi ilmiah.

Penghargaan ini diberikan kepada Unila karena telah berperan aktif berkolaborasi bersama BRIN dalam publikasi bersama (joint publication) selama periode tahun 2021-2024.

Dalam rentang tahun 2021-2024, Unila berhasil menghasilkan 116 publikasi dari penelitian di berbagai bidang, baik bidang sosial humaniora maupun sains teknologi.

Berdasarkan Surat Kepala BRIN Nomor B-8790/I/KS.02/10/2024 tanggal 1 Oktober 2024, Unila menjadi Top 15 BRIN Kolaborator dengan dua subjek area utama, yaitu Environmental Science dan Agricultural and Biological Science.

Selain itu, BRIN bersama Unila telah banyak berkolaborasi dalam pencapaian tujuan SDG’s 2: Zero Hunger dan SDG’s 15: Life on Land.

Prestasi ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Unila dalam mendukung penguatan ekosistem riset nasional serta memajukkan riset dan inovasi di Indonesia.

Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, selaku Rektor Unila menyampaikan terima kasih kepada Kepala BRIN yang telah memberi kesempatan kepada Unila untuk bekerja sama dalam penelitian.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kepala BRIN karena telah memberi kami kepercayaan untuk bekerja sama dengan BRIN, serta penghargaan yang diberikan. Hal ini merupakan kolaborasi yang baik dalam menunjang penelitian,” ungkapnya.

Rektor Unila turut menyampaikan, bentuk kolaborasi antara BRIN dan Unila selama ini mencakup dana penelitian, publikasi, workshop, hingga seminar.

“Sampai saat ini banyak penelitian para dosen yang memperoleh dana penelitian dari BRIN. Selanjutnya, hasil penelitian tersebut dipublikasikan bersama dengan BRIN. “Selain itu, kami turut mengundang ahli dari BRIN untuk mengisi workshop hingga seminar untuk saling bertukar ilmu pengetahuan,” jelas Rektor Unila.

Prof. Lusmeilia menambahkan, hambatan Unila dalam melakukan riset dan penelitian adalah keterbatasan alat-alat laboratorium.

Akan tetapi, hambatan tersebut terselesaikan karena adanya dukungan dari BRIN sehingga penelitian dapat terus berjalan hingga terpublikasi.

Rektor Unila berharap, seluruh sivitas akademika, terutama dosen dapat melibatkan mahasiswa untuk melakukan penelitian. Para dosen diharapkan mampu memanfaatkan dana penelitian yang tersedia dengan optimal sehingga menghasilkan penelitian yang dapat diterapkan masyarakat.

Untuk ke depannya, Unila berkomitmen tetap mendukung penguatan ekosistem riset nasional dan memajukan riset serta inovasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.


(Kerja sama)