Menggali potensi pariwisata berkelanjutan di Pulau Sebesi, Lampung Selatan

id Lampung Selatan ,Potensi wisata,Pulau Sebesi Oleh Riadi Gunawan

Menggali potensi pariwisata berkelanjutan di Pulau Sebesi, Lampung Selatan

Sejumlah wisatawan saat berlibur di Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Lampung Selatan (ANTARA) - Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, punya banyak potensi wisata bahari. Salah satunya adalah Pulau Sebesi.

Pulau yang terletak di Selat Sunda itu secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.

Pulau itu juga berada di dekat Gunung Anak Krakatau dan sering menjadi titik singgah bagi wisatawan yang ingin mengunjungi pulau tersebut.

Pulau Sebesi tidak hanya berdekatan dengan Anak Krakatau saja, tetapi bersebelahan dengan Pulau Sebuku yang juga sama memiliki keindahan pantai yang jarang dikunjungi wisatawan.

Pulau Sebesi memiliki luas sekitar 2.620 hektare dengan wilayah pantai dan pegunungan. Pulau ini juga dihuni oleh masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan petani.

Untuk mencapai Pulau Sebesi, wisatawan bisa menyeberang dari Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa, dengan perahu motor selama sekitar kurang lebih dua jam lamanya.

Dengan waktu tempuh dua jam dari pusat kota Kalianda, Lampung Selatan, dan menyeberangi lautan luas Selat Sunda, rasa lelah wisatawan terbayar dengan keindahan alam pantainya.

Oleh karena itu, pulau Sebesi sering kali dijuluki oleh wisatawan sebagai surga tersembunyi di ujung Pulau Sumatera.

Atas keindahannya tersebut, Pulau Sebesi menyajikan berbagai keunggulan yang bisa dinikmati oleh pengunjung seperti snorkeling, diving, dan bermain dengan putih dan bersihnya pantai yang ada di pulau tersebut.

Tidak hanya itu, Pulau Sebesi juga menawarkan pemandangan yang selalu membuat wisatawan terpesona dengan keindahan Gunung Anak Krakatau, yang dapat dilihat langsung dari pesisirnya.

Ada potensi wisata yang besar di sana yang bisa dikembangkan, terutama bagi pecinta wisata bahari dan petualangan seperti menjelajahi hutan tropis yang alami, tempat hidup berbagai jenis flora dan fauna. Pulau tersebut tidak hanya menyajikan keindahan wisata bahari, tetapi juga menyuguhkan wisata edukasi dan sejarah.

Wisata edukasi dan sejarah itu terkait dengan Gunung Krakatau yang memiliki jejak letusan pada tahun 1883 dan Pulau Sebesi merupakan salah satu daerah yang terkena dampak letusan itu sehingga memiliki nilai sejarah yang menarik untuk dipelajari.

Dengan keindahan alam dan cerita sejarah Krakatau tersebut, pulau Sebesi memiliki potensi wisata yang ideal untuk dikembangkan. Tapi saat ini, pulau itu belum dikelola dengan baik.

Di pulau itu masih minim fasilitas pendukung untuk wisatawan, seperti penginapan yang membutuhkan perbaikan, alat-alat untuk snorkling, diving, dan kano yang rusak hingga tidak bisa terpakai lagi. Keadaan itu sangat kontras dengan berbagai objek wisata yang ditawarkan dan bisa dinikmati di sana.

Minimnya fasilitas pendukung tersebut sering membuat pengunjung kecewa, kata seorang pemandu wisata yang sering membawa wisatawan ke sana. Menurut Hermawan Saputra, pemandu itu, keindahan pulau, alam bawah laut, pantai bahkan pemandangan Gunung Krakatau tidak sebanding dengan fasilitas yang ada.

Warga pulau Sebesi sangat membutuhkan bantuan pemerintah daerah, pemerintah pusat, untuk bersama-sama memajukan wisata agar banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun domestik, mengingat selama ini banyak wisatawan yang berminat ke pulau itu.

Kolaborasi tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang fasilitas pendukung lainnya, supaya Pulau Sebesi banyak dikenal wisatawan dan Lampung Selatan memiliki tempat wisata yang dikenal hingga mancanegara.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kurnia Oktaviani mengatakan pihaknya sudah mengunjungi Pulau Sebesi dan mengetahui potensinya. Pemda juga punya rencana jangka panjang dan langkah jangka pendek untuk pengelolaan wisata di tempat tersebut.

Menurut dia, Sebesi memiliki banyak potensi wisata bahari yang patut untuk dikembangkan bersama. "Dari posisi geografisnya, Sebesi itu mirip dengan objek wisata Karimun Jawa dan Banda Niera," katanya.

Ia meyakini bahwa pulau Sebesi bisa lebih dikembangkan agar dikenal wisatawan luas, karena pulau tersebut memiliki banyak keunikan, dimana pengunjung bisa menanam terumbu karang untuk meninggalkan kenangan.

Tidak hanya itu, masyarakat di sana memiliki banyak keterampilan untuk membuat produk UMKM yang dapat lebih dikembangkan agar masyarakat lebih sejahtera.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan segera membenahi fasilitas penginapan, toilet, dan alat-alat penunjang lainnya agar wisatawan lebih nyaman saat berkunjung ke kawasan wisata ini.

"Untuk saat ini kita akan melakukan pembenahan fasilitas dengan memaksimalkan anggaran yang ada," kata Oktaviani.

Tidak hanya pembenahan fasilitas, Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan juga telah membuat proposal dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi serta pusat untuk membuat Pulau Sebesi menjadi pulau yang diimpikan oleh para wisatawan lokal maupun turis mancanegara.

Sebelumnya, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama menyebutkan bahwa pihaknya akan menggandeng pengusaha untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayah tersebut.

Dalam pengembangan potensi wisata, pemerintah Kabupaten Lampung Selatan akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pihak swasta, pebisnis, dan juga pihak-pihak lainnya untuk mengembangkan potensi pariwisata seperti di pulau Sebesi dan wisata lainnya.

Wisatawan saat berlibur di Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. (ANTARA/Riadi Gunawan)


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menggali potensi pariwisata berkelanjutan di Pulau Sebesi

notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com